Indonesia Larang Ekspor Mineral, Ini Reaksi Pasar Dunia

jpnn.com - JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerakan Hatta-Ali Masykur Musa (Hamas), Edi Darma Pohan menyambut baik keputusan Pemerintah RI yang melarang ekspor mineral mentah.
"Itu kebijakan yang sangat luar biasa. Salah satu dampaknya, hari ini sejumlah media di Amerika Serikat memberitakan harga nikel naik tajam di The Chicago Mercantile Exchange karena pasokan nikel dari Indonesia berkurang," kata Hamas Edi Darma Pohan, di Jakarta Kamis (16/1).
Dijelaskannya, Indonesia menguasai sekitar 20 persen pasokan nikel dunia. Kebijakan Menko Perekonomian Hatta Rajasa itu selain bisa menaikkan pajak ekspor mineral. "Juga menguntungkan nama Indonesia sebagai suatu bangsa," ujarnya.
Pelarangan ekspor mineral mentah menurut dia, adalah keberanian yang luar biasa sehingga perlu untuk diapresiasi. "Saya katakan demikian karena sebelum diterapkan, banyak penolakan di dalam negeri atas keputusan itu khususnya dari pihak yang menyebut dirinya pengusaha minerba," ujar Edi Darma Pohan.
Mungkin lanjutnya, perasaan mereka itu benar. Namun hari ini kita melihat ternyata kebijakan Hatta Radjasa itu berbuah untuk seluruh bangsa ini.
"Kebijakan itu juga sangat penting bagi pemanfaatan hasil alam oleh bangsa kita karena selama ini lebih banyak dinikmati oleh bangsa lain dengan harga yang sangat murah," tuturnya. (fas/jpnn)
JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerakan Hatta-Ali Masykur Musa (Hamas), Edi Darma Pohan menyambut baik keputusan Pemerintah RI yang melarang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Porang Jadi Andalan Baru Sidrap, Ekspornya Sampai Eropa
- Krakatau Steel Genjot Produksi Baja Tahan Gempa
- Membaca Ulang Arah Industri Baja Nasional Lewat Kasus Inggris
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional