Indonesia Lebih Berpengalaman soal Revolusi Dibanding Reformasi
Rabu, 27 Februari 2013 – 22:00 WIB
JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menyatakan bahwa Bangsa Indonesia sungguhnya tidak akrab dengan reformasi. Dalam catatan perjalanan sejarah, Indonesia justru lebih terbiasa dengan revolusi. Namun, kata Siti, setelah Soekarno dan Soeharto tumbang, presiden-presiden yang memimpin RI di era reformasi justru nyaris tidak memunculkan ide besar.Mulai dari Presiden Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono, sebut Siti, negeri ini berjalan tanpa tujuan yang jelas.
"Dalam sejarah, Indonesia merebut kemerdekaan melalui jalan revolusi melawan Belanda, lalu direbut lagi oleh Soeharto dengan mandat Supersemar," kata Siti di gedung DPD RI, Rabu (27/2).
Pada era kepemimpinan Soekarno dan Soeharto, lanjut Siti, masing-masing memiliki gagasan besar yang hendak diperjuangkan. Revolusi menurut versi Soekarno, mengantarkan Proklamator RI itu sebagai Panglima Besar Revolusi. Sementara revolusi pembangunan sebagai slogan Soeharto, menjadikan orang kuat Orde Baru itu sebagai Bapak Pembangunan.
Baca Juga:
JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menyatakan bahwa Bangsa Indonesia sungguhnya tidak akrab dengan
BERITA TERKAIT
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Jangan Diundur Ketiga Kalinya, Honorer Senior Keburu Pensiun
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Dirut PT Pacific Sekuritas Indonesia Edy Soetrisno
- Terima Undangan Pemeriksaan dari KPK Senin Nanti, Sekjen PDIP Menyatakan Kesiapannya
- HUT Ke-52 PDIP di Sekolah Partai: Sederhana, Khidmat, Penuh Semangat Nasionalisme & Patriotisme
- Ada Guru Honorer Tidak Tahu Dibuka Rekrutmen PPPK 2024, Salah Siapa?
- Helena Lim Divonis 5 Tahun Penjara, Jaksa Ajukan Banding