Indonesia Makin Top soal Wisata Family Friendly, Arief: Harus Nomor 1!
Fazal pun secara khusus mengamati Indonesia yang serius menggarap sektor wisata halal. “Indonesia telah menanamkan investasi yang besar terhadap sektor ini dan hal tersebut tercermin pada peningkatan yang dicapai Indonesia dalam peringkat secara keseluruhan selama dua tahun berturut-turut,” tuturnya.
Merujuk GMTI 2017, peningkatan peringkat Indonesia disebabkan para traveler muda menginginkan pilihan yang lebih banyak, pengalaman yang unik, serta konektivitas. Ternyata, gaya hidup muslim dalam hal fesyen ternyata terhubung dengan sempurna dengan pasar wisata itu.
"Kami tentunya melihat adanya pengaruh dari generasi kaum wisatawan muda, milenial dan Gen Z yang menggabungkan teknologi dengan keinginan yang nyata untuk menjelajahi dunia sambil tetap memerhatikan kebutuhan-kebutuhan yang sesuai dengan kepercayaan mereka," jelasnya.
Sedangkan Safdar Khan selaku Division President of Indonesia, Malaysia and Brunei Mastercard mengatakan, pasar wisata muslim tetap menjadi sebuah pendorong yang kuat bagi pertumbuhan berkelanjutan pada sektor wisata di seluruh dunia. Dalam hitungannya, pengeluaran wisatawan pemburu wisata halal pada 2016 mencapai USD 155 miliar.
Safdar mengelakan, teknologi juga makin meningkatkan jumlah wisatawan pencari wisata halal. “Mulai fase perencanaan hingga fase pengalaman serta fase berbagi (sharing, red). Peluang ini yang kami manfaatkan," tegas Safdar.
Lantas, apa reaksi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya? Menteri yang juga kampiun marketing itu tak mau cepat puas.
"Harusnya bisa nomor satu! Kalau dilihat dari datanya pasti bisa. Guyonannya, kalau tanah air enggak nomor satu jurinya kenapa tuh?” ujarnya.
Arief tak mau bicara tanpa data. Dia lantas menyodorkan angka pertumbuhan wisatawan destinasi halal pada 2016 yang mencapai 2,7 juta orang atau meningkat 20 persen.
Destinasi wisata halal atau yang kini dikenal juga dengan sebutan family friendly makin menjanjikan. Apalagi, destinasi wisata halal di Indonesia
- Pembukaan Program S2 King’s College London di KEK Singhasari Menandai Peluncuran HDZ & NHL
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga