Indonesia Masih Berdagang dengan Israel, Pak Yandri Minta Pemerintah Keluarkan Kebijakan Boikot

Menurut mereka, boikot terhadap produk buatan dua negara itu harus dilakukan, karena AS diyakini mendukung serangan militer Israel terhadap rakyat Palestina.
"Kalau kita ingin melawan Zionis Israel, AS tidak ada cara lain kita harus boikot kekuatan ekonominya,” kata Wakil Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Amin Ngabalin.
Indonesia dan Israel masih memiliki hubungan dagang, meskipun keduanya tidak punya hubungan diplomatik resmi.
Data Badan Pusat Statistik mencatat pada Kuartal I-2021 Indonesia telah mengimpor 144 ton barang dari Israel senilai USD 1.785.870.
Barang-barang yang diimpor Indonesia dari Israel, di antaranya bagian/komponen senjata, mesin dari alat-alat elektronik, hasil perkebunan seperti kopi, kurma, alat-alat terkait listrik, komponen baterai, dan mesin untuk produksi rokok.
Sedangkan, pada periode yang sama, Indonesia telah mengekspor lebih dari 11 ribu ton barang ke Israel yang nilainya mencapai USD 30.986.779.
Boikot, divestasi, dan sanksi (BDS) merupakan gerakan yang telah dikampanyekan oleh jaringan masyarakat sipil Palestina ke komunitas internasional sejak 2005.
Gerakan itu diyakini dapat jadi salah satu cara memberi tekanan terhadap Israel yang melakukan pendudukan dan meluncurkan serangan militer terhadap rakyat Palestina. (antara/jpnn)
Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto menginginkan pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk memboikot produk Israel.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Kemacetan Panjang di Pelabuhan Tj Priok, Ketum INSA Bilang Begini
- Porang Jadi Andalan Baru Sidrap, Ekspornya Sampai Eropa
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Keren! Plywood dan Blockboard Asal Temanggung Rambah Pasar Jepang dan Korea Selatan
- Bea Cukai Dorong Potensi Daerah ke Pasar Global dengan Gencar Sosialisasi Ekspor
- Dorong Efisiensi Ekspor Nasional, Bank Mandiri Hadirkan Solusi Digital untuk DHE SDA