Indonesia Masih di Fase Meraih Ketahanan Pangan

Sementara itu, Guru besar Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Jangkung Handoyo Mulyo mengamini pernyataan Moeldoko.
Dia menyatakan persoalan Indonesia menuju swasembada pangan terkait ketersediaan lahan pertanian yang telah banyak beralih fungsi.
"Lahan ini konvensinya sudah sedemikian besar, peralihan dari lahan pertanian untuk pertanian menjadi bukan untuk lahan pertanian itu sudah begitu besar sangat masif sekali sehingga ini akan mengancam produksi domestik dan produksi dalam negeri untuk memenuhi kecukupan pangan Warga Indonesia," ujar Jangkung.
Dia mengungkapkan kecukupan produksi pangan di Indonesia mencapai 400.000 hektare per tahun.
Saat ini, Jangkung menyebutkan peraturan perlindungan lahan pertanian berkelanjutan sudah diatur undang-undang seperti regulasi lahan pertanian yang digunakan bukan untuk pertanian hingga sanksi pidana namun belum diimplementasikan dengan baik.
Persoalan lainnya, menurut Jangkung, yakni pola konsumsi masyarakat Indonesia yang bergantung pada beras padahal Indonesia berpotensi mendiversifikasi pangan lokal
Anggota Komisi IV DPR, Zainut Tauhid di kesempatan terpisah, mengatakan, dari hasil penelitian Organisasi Pangan Dunia (FAO) tahun 2016, sebanyak 19,4 juta penduduk Indonesia diperkirakan masih mengalami kelaparan.
Penyebab utamanya adalah kemiskinan dan kelangkaan bahan makanan pokok.
Menciptakan ketahanan pangan bukan hanya menjadi tugas dari Kementerian Pertanian tapi semua pihak.
- Sepulang dari Yordania, Mentan Langsung Sidak Bulog & Pupuk Indonesia, Alhamdulillah
- Tarif Trump Ancam Ekspor, HKTI Dorong Pemerintah Lindungi Petani
- Petrokimia Gresik Siapkan Pupuk 431 Ribu Ton saat Lebaran, Stok Aman
- SPP Sragen Capai Kapasitas 120 Ton Per Siklus Selama Panen Raya, Dukung Ketahanan Pangan
- Super Tani Tawarkan Solusi Atasi Langkanya Pasokan Pupuk
- HKTI dan Koperasi PKTHMTB Karawang Bekerja Sama Tanam 100 Hektare Sorgum dan Jagung