Indonesia Masih Impor Kantong Darah, Rieke Diah Pitaloka Bilang Begini
jpnn.com, BEKASI - Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka mengaku optimistis Indonesia bisa memiliki industri kantong darah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Menurut dia, Indonesia selama ini masih mengimpor kantong darah dari luar negeri.
Hal itu dikatakan wanita yang akrab disapa Rieke saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bekasi, Senin (1/8).
Menurut dia, Indonesia tidak bisa terus menerus bergantung pada negara lain untuk memenuhi kebutuhan kantong darah.
Sebab, jika terjadi sesuatu di negara eksportir maka akan berdampak pada risiko ketersedian darah untuk kebutuhan medis di tanah air.
“Saya mendukung pemerintah segera merealisasikan industri nasional terkait kantong darah karena hingga saat ini Indonesia masih saja mengimpor kantong darah,” ujar dia dalam siaran persnya.
Politisi PDI Perjuangan itu menilai, Indonesia sangat mungkin mendirikan industri kantong darah, karena memiliki potensi dalam pengembangannya.
Karena itu, Rieke mendukung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bisa mengkaji secara mendalam terkait teknologi dan inovasi untuk pembangunan industri nasional kantong darah dan fraksionasi plasma.
Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka mengaku Indonesia tidak bisa terus menerus bergantung pada negara lain untuk memenuhi kebutuhan kantong darah.
- Agung Laksono Desak Mediasi untuk Akhiri Konflik di PMI
- Komisi III DPR Sebut Polri Paling Responsif Tindaklanjuti Pengaduan Masyarakat
- PT TALAS & SKI Kembangkan Teknologi Bahan Bakar Buatan Melalui Proses Plasmalysis
- Said Abdullah PDIP Mendukung Pelaksanaan APBN 2025 untuk Rakyat
- Darurat Penyelamatan Polri: Respons Terhadap Urgensi Pengembalian Reputasi Negara Akibat Kasus Pemerasan DWP 2024
- Legislator PKS Desak Kejagung & BPK Sita Duit Judi Online Rp 187,2 Triliun di Lembaga Keuangan