Indonesia Masih jadi Negara Tujuan Impor Ilegal
Senin, 30 Agustus 2010 – 19:44 WIB
JAKARTA - Luasnya wilayah Indonesia, baik darat maupun lautan, membuat Indonesia masih menjadi negara yang menjadi tujuan masuknya barang impor ilegal. Hal ini pun diakui oleh Direktur Jenderal Bea Cukai (Dirjen BC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Thomas Sugijata. Saat ini ungkap Thomas, masuknya barang impor ilegal terbesar masih dari (jenis produk) pakaian. Terakhir, dari penangkapan di Bali, Ditjen BC berhasil menahan masuknya sekitar 4.000 balpres pakaian impor ilegal. Namun selain pakaian, Ditjen BC disebutkan juga mewaspadai meningkatnya barang impor ilegal jenis makanan.
Kepada wartawan, Senin (30/8), di DPR RI, Thomas mengatakan bahwa meski pengawasan terus dilakukan pihaknya di seluruh pintu masuk, tetap saja barang impor terus berdatangan. Untuk itulah, seluruh kepala kantor pelayanan Ditjen BC menurutnya, diinstruksikan untuk terus meningkatkan pengawasan mereka. Bahkan di hari Idul Fitri pun, pegawai Bea Cukai tidak libur.
Baca Juga:
"Karena polanya setiap tahun masuknya barang impor ini berulang, jadi antisipasinya kita sudah ada. Untuk antisipasi menjelang lebaran, kita berlakukan cuti bergilir. Kantor tetap harus standby, karena melihat dari sisi wilayah, Indonesia itu kan luas," kata Thomas.
Baca Juga:
JAKARTA - Luasnya wilayah Indonesia, baik darat maupun lautan, membuat Indonesia masih menjadi negara yang menjadi tujuan masuknya barang impor ilegal.
BERITA TERKAIT
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi
- Mendes Yandri Optimistis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Program Makan Bergizi Gratis
- Kembangkan Bisnis, Anak Usaha ABMM Akuisisi Perusahaan Logistik Global Asal Prancis