Indonesia Masih Rawan, Vaksinasi Untuk Penyakit ini Terhenti Gegara COVID-19
jpnn.com, JAKARTA - Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Hindra Irawan Satari menyebut Indonesia masih rawan penyakit polio.
Pasalnya, akibat pandemi COVID-19, program vaksinasi untuk polio menjadi terhenti.
"Indonesia masih rawan, artinya negara tetangga ada outbreak, seperti di Malaysia itu berbatasan dengan Indonesia. Ada juga di Papua. Harus hati-hati jangan sampai terjadi kasus impor," ujar Hindra Irawan Satari saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (25/10).
Dia mengatakan Indonesia termasuk negara yang berhasil menangani polio, tetapi pandemi COVID-19 turut memicu pelambatan vaksinasi kepada masyarakat.
"Gegara COVID-19 juga nyatanya cakupan vaksinasi polio menurun. Itu harus dikejar. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan suntik vaksin polio dua kali," katanya.
Selain faktor pandemi COVID-19, produsen vaksin polio di Indonesia, yakni PT Bio Farma juga dihinggapi permasalahan administrasi pemenuhan vaksin dalam negeri.
"Vaksin ada, tetapi proses pengadaan vaksin secara administrasi butuh waktu dan ada syarat," katanya.
Salah satu syarat yang ditetapkan WHO adalah cakupan 90 persen vaksin polio pada masyarakat yang berdomisili di radius 100 kilometer dari PT Bio Farma.
Indonesia masih rawan, vaksinasi untuk penyakit ini terhenti gegara pandemi COVID-19.
- Kunjungi Kaltim, Delegasi Selangor Jalin Kolaborasi Regional untuk Pencegahan Dengue
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Sebagian Besar Kasus Hepatitis Tidak Terdiagnosis, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- WHO Tak Mendukung Vaksinasi Massal untuk Lawan Cacar Monyet