Indonesia Masih Sulit Memenuhi Standar Produk Uni Eropa
Kamis, 04 Januari 2018 – 01:05 WIB
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun mengakui, saat industri CPO di hilir meningkat, beberapa negara sasaran justru mengalami hambatan.
”Banyak masalah yang ditemui. Misalnya, Spanyol dan Italia yang sempat memperlakukan bea masuk antidumping. Lalu, Amerika yang mempermasalahkan tuduhan subsidi dan lain-lain. Semua itu menyebabkan kinerja ekspor menurun,” paparnya.
Menurut Derom, saat ini pemerintah bersama industri sedang menghadapi pasar yang perlu didekati secara diplomatis untuk memberikan penjelasan.
’’Upaya ini juga perlu didiskusikan pada World Trade Organization karena hubungan dari setiap negara harus dijaga,’’ tegasnya. (agf/c17/fal)
Sejumlah kendala masih mengadang upaya membawa produk Indonesia bersaing di kancah global.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- PT Shan Hai Map Siap Gelar Indonesia Chemical Industry Investment Summit 2024
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif
- Indonesia dan Kanada Agendakan Percepatan Kesepakatan Perdagangan ICA-CEPA
- Menko Airlangga Terima Kunjungan Dubes Tiongkok, Bahas Program 'Two Countries Twin Parks'
- Pemerintah Optimistis Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh di Atas 5 Persen Sepanjang 2024
- Ini Upaya Bea Cukai Cikarang Mendukung Pertumbuhan Industri dan Investasi