Indonesia Masuk Dalam Proyek Percontohan Program FIFA
jpnn.com - jpnn.com - PSSI akhirnya segera memiliki national dispute resolution chamber (NDRC) atau badan yang mengurus sengketa pemain dan klub. Kepastian itu didapatkan setelah FIFA datang ke Indonesia, Jumat (10/2) siang.
Menurut perwakilan FIFA, James Jhonson, Indonesia menjadi salah satu dari empat negara yang masuk dalam proyek percontohan program ini. Sebab, menurut dia belum semua negara memiliki NDRC.
"Program ini adalah hasil dari keinginan kuat dari asosiasi pemain dan klub untuk bisa menghindari hal-hal terkait sengketa pemain berulang kembali," katanya, usai pertemuan dengan PSSI.
Dalam tim NDRC PSSI ini, akan berisi anggota maksimal sampai dengan 12 orang. Mereka terdiri dari tiga sampai lima orang perwakilan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), kemudia tiga sampai lima orang perwakilan dari PSSI, serta seorang Ketua dan wakil ketua NDRC.
Nantinya, NDRC akan menangani kasus-kasus yang selama ini pernah terjadi di Indonesia. Kasus tersebut adalah soal kontrak atau hak pemain yang tidak dipenuhi oleh klub. Dengan begitu, sebelum dilaporkan ke FIFA, kasus sengketa tersebut diharapkan nantinya akan selesai di tataran NDRC.
" Untuk orangnya siapa, itu masih belum. Akan segera diformulasikan, yang pasti setiap mereka yang di dalam NDRC harus memiliki latar belakang hukum," Imbuh Joko Driyono, Wakil Ketua Umum PSSI. (dkk/jpnn)
PSSI akhirnya segera memiliki national dispute resolution chamber (NDRC) atau badan yang mengurus sengketa pemain dan klub. Kepastian itu didapatkan
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad
- Erick Melaporkan Sederet Prestasi Timnas Indonesia kepada FIFA, STY Bikin Bangga
- Resmi, Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
- Kartu Merah Memicu Amarah, Bentrok Suporter Mengerikan, 56 Orang Meninggal Dunia
- Daftar Nominasi Pemain Terbaik Dunia FIFA 2024: Ada Messi, Haaland, Vinicius Jr, hingga Mbappe
- Gatot Sebut Pemerintah Bakal Berhati-hati Merespons Polemik Pertandingan Antara Bahrain vs Indonesia
- Sepak Bola Olimpiade Paris 2024: Hanya Kapten yang Dapat Berdiskusi dengan Wasit