Indonesia Masuk Destinasi Favorit Wisatawan Muslim Milenial
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia berhasil menduduki posisi kedua sebagai destinasi wisata favorit traveller muslim milenial.
Raihan itu berdasarkan laporan terbaru dari Mastercard-Halal Trip Muslim Millenial Travel Report (MMTR2017). Di laporan itu, posisi Indonesia hanya bisa dikalahkan Malaysia.
Meski kalah dari Malaysia, posisi Indonesia sudah jauh membaik bila dibanding prestasi 2016. Ada sedikit lompatan yang tercipta. Dari nomor empat naik ke posisi dua. Dan sekarang, posisinya sudah nyaris berada di tempat teratas dunia.
“Alhamdulillah bagus sekali. Sudah bagus, walapun targetnya nomor satu. Tetapi hasil ini sudah menunjukkan peningkatan. Dulu kita tidak diperhitungkan. Untuk itu, target tahun depan harus menjadi nomor satu," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya sesuai acara Wonderful Indonesia Co-branding Forum (WICF) di Balairung Soesilo Sudarman, Jakarta, Selasa (14/11).
Sekarang, Menpar Arief Yahya jadi makin bersemangat mengejar Malaysia. Dia makin ngotot menempatkan rival atau pesaing sebagai tolak ukur. Apa yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh Malaysia? Setelah itu bandingkan dengan yang dilakukan Wonderful Indonesia?
“Kita sudah tetapkan, common enemy kita bersama. Musuh emosionalnya, Malaysia. Musuh professional kita Thailand. Sekarang yang harus dicari adalah cara mengalahkan rival tadi. Bagaimana mengejar ketertinggalan? Kalahkan mereka hingga betul-betul capaian kita mengalahkan mereka," ucap Menpar.
Menpar pun kemudian menggunakan idiom perang karena terinspirasi oleh strategi perang yang diajarkan oleh sang ahli strategi perang Sun Tzu. Harapannya, muncul sense of urgency, drive, dan motivasi yang membakar semangat dalam mewujudkan visi 2019.
Apalagi, satu strip di bawah Indonesia ada Jepang yang telah menyediakan fasilitas bersertifikasi halal. Restoran, hotel dan fasilitas khusus lainnya, sudah banyak yang berlabel halal.
Indonesia berhasil menduduki posisi kedua sebagai destinasi wisata favorit traveller muslim milenial.
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga