Indonesia Menolak Diam saat Israel Membunuh Anak dan Perempuan di Gaza

jpnn.com, NEW YORK CITY - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan Indonesia tidak bisa tinggal diam melihat ribuan anak dan perempuan tidak berdosa tewas akibat konflik antara Israel dan kelompok Hamas Palestina di Jalur Gaza.
Berbicara dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York, AS, Selasa (28/11), Retno juga mengatakan Indonesia tidak bisa hanya diam melihat rumah, sekolah, dan rumah sakit di Gaza diratakan dengan tanah.
“Dan saya bertanya apakah negara-negara dunia akan tetap tinggal diam melihat situasi yang mengenaskan ini?” kata dia ketika menyampaikan keterangan pers secara virtual dari New York.
Mewakili Indonesia dalam pertemuan PBB, Menlu Retno mengingatkan bahwa bahkan dalam perang pun ada aturan dan batasannya.
Dia menilai bahwa aturan dan batasan perang tersebut tidak terjadi selama pertempuran di Gaza.
“Serangan terhadap berbagai fasilitas sipil bukan hal yang normal. Apa yang terjadi di Gaza jelas-jelas pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional,” tutur Retno.
Mengkritisi posisi negara-negara Barat yang membela tindakan Israel di Gaza, padahal negara-negara itu sering menyerukan tentang pembelaan HAM dan hukum humaniter internasional, Menlu Retno menegaskan bahwa penerapan standar ganda tersebut harus dihentikan.
“Indonesia mendukung upaya untuk meminta pertanggungjawaban Israel, termasuk di International Court of Justice,” kata Retno.
Mewakili Indonesia dalam pertemuan PBB, Menlu Retno mengingatkan bahwa perang pun ada aturan dan batasannya. Tindakan Israel di Gaza sudah menabrak semua itu
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- BSMI Berangkatkan 5 Dokter Spesialis ke Gaza, Mohon Doanya