Indonesia Minta UNEA-5 Kirim Pesan Kuat kepada Dunia

Indonesia Minta UNEA-5 Kirim Pesan Kuat kepada Dunia
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong Leadership Dialogue UNEA-5, Senin (22/2). Foto: KLHK.

“Sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN), Pemerintah Indonesia meluncurkan program pemulihan yang ramah lingkungan, termasuk rehabilitasi mangrove, melalui kegiatan padat karya, dan pembangunan Food Estate berkelanjutan," kata Wamen Alue.

Ia menambahkan bahwa Indonesia juga mempercepat program perhutanan sosial untuk memastikan ketahanan sosial dan ketersediaan mata pencaharian, menerapkan ekonomi sirkuler dengan memanfaatkan limbah untuk bahan baku industri.

Indonesia baru-baru ini telah mulai mengganti batu bara untuk listrik.

Kemudian, meningkatkan ketahanan ekosistem dan lanskap dengan menerapkan pengelolaan DAS dan ekosistem laut yang terintegrasi.

Selain itu, mempromosikan kota dan desa yang ramah iklim menuju masyarakat dan ekonomi yang lebih hijau, lebih adil, inklusif, dan berketahanan iklim.

Lebih lanjut Wamen Alue mengingatkan negara-negara bahwa tindakan hari ini akan dinilai oleh generasi masa depan. “Mari bersatu dan bekerja sama dalam membentuk masa depan yang diinginkan," pungkasnya.

Terkait dengan peran Indonesia sebagai tuan rumah Conference of the Parties to the Minamata Convention on Mercury yang keempat (COP-4 Minamata) di Bali, yang dijadwalkan November 2021, Alue mengundang negara-negara untuk berpartisipasi dalam acara penting tersebut.

Hal ini untuk menunjukkan kolaborasi dalam memastikan upaya untuk menjadikan merkuri sebagai suatu sejarah.

KLHK meminta UNEA-5 mengirim pesan kuat kepada dunia. Namun, pesan tersebut harus seimbang dan mencerminkan prinsip common but differentiated responsibility.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News