Indonesia Mulai Kena Imbas Konflik Rusia-Ukraina, Ini Buktinya
"Akan meningkatkan inflasi serta membuat biaya pengiriman barang, logistik akan lebih mahal dan efeknya adalah harga kebutuhan pokok semakin meningkat," tutur Bhima.
Dia menyebut daya beli masyarakat akan semakin rendah dan efek terhadap subsidi energi juga bengkak cukup signifikan.
Menurut dia, pada asumsi makro APBN, harga minyak hanya tercatat USD 63 per barel.
Artinya, harga minyak yang ditetapkan baik di dalam APBN maupun harga minyak mentah yang riil di lapangan sudah terlalu jauh.
Baca Juga: Ketegangan Rusia - Ukraina Bisa Bikin Harga BBM hingga LPG Naik
Maka, kondisi itu bakal berimbas pada pembengkakan dari subsidi energi yang signifikan.
Oleh karena itu, Bhima mendesak pemerintah untuk segera melakukan perubahan APBN guna menyesuaikan kembali beberapa indikator, khususnya nilai tukar rupiah dan juga inflasi.
"Karena inflasi ini akan lebih tinggi daripada perkiraan dan perlu dilakukan antisipasi," ucap Bhima.
Direktur CELIOS Bhima Yudhistira membeber imbas konflik Rusia-Ukraina yang mulai dirasakan Indonesia. Ini salah satu buktinya.
- Berikut Pemenang Lomba Instagram Reels ISDS Bertema ‘Menjaga Natuna, Menjaga Indonesia’
- Alumni ITB Diimbau Mendukung Target Pertumbuhan Ekonomi Nasional 8%
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Wamen Stella Cristie Dorong Insentif Dosen untuk Penelitian
- Percepat Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Pergerakan Advokat Usulkan Pembentukan 2 Omnibus Law
- Menko Airlangga Yakin Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Bisa Dicapai