Indonesia Negara Hebat, Berbeda Tetap Harus Dekat
![Indonesia Negara Hebat, Berbeda Tetap Harus Dekat](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2017/06/07/mahfud-md-usai-dilantik-sebagai-pengarah-unit-kerja-presiden-pembinaan-ideologi-pancasila-atau-ukp-pip-oleh-presiden-joko-widodo-di-istana-negara-rabu-76-foto-fathra-n-islamjpnncom.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyakini Indonesia sebagai bangsa terhebat dalam mencapai kemerdekaan. Sebab, kemerdekaan Indonesia bukan pemberian bangsa lain, melainkan karena keberhasilannya dalam mengusir penjajah.
“Kita tidak mau dikasih penjajah dan proklamasi kemeedekaan bukan deklarasi. Nah ini membanggakan. Kalau kita hancurkan kebesaran ini, kita rugi sendiri,” kata Mahfud MD di Jakarta, Sabtu (9/6).
Karena itu, anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tersebut mendorong pemerintahan Presiden Joko Widodo tetap berorientasi membangun keadilan sosial, memajukan kesejahteraan umum dan menegakkan hukum dan keadilan. Menurutnya, tindakan pembangkangan seperti gerakan radikal tak terlepas dari persoalan keadilan dan kesejahteraan.
Selain itu, ideologi-ideologi yang mengancam Indonesia juga harus dilawan dengan argumen. Indonesia, kata Mahfud, harus bisa bertahan dalam realitas pluralisme.
Mengutip pendapat KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, guru besar ilmu hukum tata negara itu menyebut Indonesia sebagai rumah besar. Pluralisme berarti juga saling menerima.
Sebagai contoh, para pendiri bangsa atau founding fathers Indonesia bisa sangat dekat. Mahfud mengatakan, KH Wahid Hasyim dari Nahdatul Ulama (NU) dikenal sangat dekat dengan Tan Malaka yang komunis.
Sedangkan pendiri Masyumi Mohammad Natsir bersahabat dengan IJ Kasimo yang dikenal sebagai tokoh Partai Katolik. “Pandangan bangsa ini hanya ada satu kacamata bersama namanya NKRI yang punya Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” tuturnya.(jpg/jpnn)
Para pendiri bangsa atau founding fathers Indonesia bisa sangat dekat. Pendiri Masyumi Mohammad Natsir bersahabat dengan IJ Kasimo, tokoh Partai Katolik.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pendidikan Berperan Dalam Mengaktualisasikan Nilai Pancasila di Tengah Tantangan Zaman
- Pancasila Dalam Menu Makan Bergizi Gratis
- Sultan: Pancasila Membawa Misi Perdamaian dan Kemakmuran Universal
- Megawati dan Paus Fransiskus Bahas Pancasila hingga Pemanasan Global
- Sila Kedua Pancasila: Antara Filosofi, Realitas, dan Implementasi di Sekolah
- Dewan Pakar BPIP Apresiasi Komitmen Menlu Sugiono Jalankan Diplomasi Pancasila