Indonesia Paling Boros Energi
Rabu, 23 Juli 2008 – 13:37 WIB
![Indonesia Paling Boros Energi](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Indonesia Paling Boros Energi
JAKARTA – Penghematan energi tampaknya tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sebab, hingga saat ini, Indonesia masih berpredikat sebagai negara paling boros energi se-Asia Tenggara. Demikian diungkapkan Direktur Operasional dan Pemasaran PT Energy Management Indonesia (EMI) Judianto Hasan. Menurut dia, tingkat keborosan energi tersebut dilihat dari angka elastisitas energi, yakni besarnya konsumsi energi yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. ’’Indonesia paling tinggi, artinya paling boros,’’ ujarnya saat sosialisasi Program Hemat Energi di Jakarta. Karena itu, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia diasumsikan mencapai 6 persen per tahun, maka konsumsi energi Indonesia akan turut naik sekitar 11 persen. ’’Ini sangat boros,’’ katanya. Dalam paparannya, Hasan tidak menyebutkan negara di kawasan Asia yang lebih boros atau punya angka elastisitas energi lebih rendah di banding Indonesia.
Hasan mengatakan, dari riset EMI, angka elastisitas energi di Indonesia mencapai 1,84. Artinya, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen, maka konsumsi energi Indonesia harus naik sebesar 1,84 persen.
Baca Juga:
Menurut Hasan, apabila dibandingkan dengan negara tetangga, Indonesia jauh tertinggal dalam hal konservasi atau penghematan energi. Itu tecermin dari angka elastisitas energi sejumlah negara di kawasan Asean yang di bawah 1,84 persen. Misalnya, Malaysia yang 1,69, Thailand (1,16), dan Singapura (1,1).
Sebagai perbandingan, angka elastisitas energi di Jepang mencapai 0,1. ’’Di beberapa negara Eropa, ada yang angka elastisitas energinya minus. Artinya, saat ekonomi tumbuh, laju konsumsi energi justru turun. Ini menunjukkan konservasi energi berjalan sangat baik,’’ terangnya.
Baca Juga:
Yang jelas, lanjut Hasan, parameter lain yang menunjukkan tingkat keborosan konsumsi energi di Indonesia terlihat dari besarnya angka intensitas energi. Yakni, energi yang dibutuhkan untuk meningkatkan gross domestic product atau produk domestik bruto (PDB) sebesar USD 1 juta.
JAKARTA – Penghematan energi tampaknya tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sebab, hingga saat ini, Indonesia masih berpredikat sebagai negara paling
BERITA TERKAIT
- Kabar Gembira untuk Honorer Lulus PPPK 2024, Dijamin Dapur Ngebul
- Jenazah Victor Maruli Korban Penembakan di Malaysia Tiba di Kualanamu
- 5 Berita Terpopuler: Kepala BKN Angkat Bicara, Info Penting untuk Honorer Databased Muncul, Sudah Pasti Tak Ada PHK?
- Jasad Pria Berkaus Loreng TNI Ditemukan di Pantai Minajaya, Begini Kondisinya
- Zarof Ricar, Ibu Tiri, Uang Pergaulan, dan Eks Ketua PN Surabaya
- Kapolda Sulsel Cek Kondisi 2 Bocah yang Dianiaya Orang Tua di Makassar