Indonesia Pastikan G20 Bahas Isu Global, Termasuk Rusia Vs Ukraina?
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia memastikan untuk menjalankan amanah Presidensi G20 dalam mengatasi isu-isu global, terutama pandemi dan krisis ekonomi.
“Yang bisa dipastikan adalah upaya terus-menerus dari Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 dalam menjalankan amanah sebagaimana saat lahirnya sebagai forum untuk bisa mengatasi permasalahan krisis global ini,” kata Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kementerian Luar Negeri Achmad Rizal Purnama dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis.
Untuk itu, dia berharap fungsi dan esensi G20 itu juga dapat berjalan dengan baik saat Indonesia memegang presidensi tersebut.
“Kita ingin memastikan betul Presidensi Indonesia di G20 dapat betul-betul menangani isu global yang dihadapi dunia, dalam hal ini pandemi dan krisis ekonomi,” katanya.
Namun, lanjut dia, di saat yang sama juga terjadi krisis yang terjadi, seperti konflik Rusia-Ukraina yang berdampak pada ekonomi dunia, termasuk harga pangan, energi, dan lain-lain.
Rizal juga memastikan bahwa negara-negara anggota G20 terus mendukung agenda-agenda dalam Presidensi G20 Indonesia.
“Berbagai dukungan dari negara-negara G20 tetap ada bagi kita, khususnya terkait prioritas Presidensi G20 Indonesia. Jadi dukungan terhadap agenda-agenda yang dicanangkan Indonesia tidak hanya putus karena ada dinamika yang saat ini sedang terjadi,” katanya.
Dia menambahkan Menlu Retno bahkan hingga tingkat Presiden memastikan akan terus menavigasi agar G20 bisa turut mengatasi semua isu global yang dihadapi, khususnya terkait dengan ekonomi dunia.
Sebagai pemegang presidensi G20, Indonesia terus didesak untuk menjadikan konflik antara Rusia dan Ukraina salah satu isu sentral
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri
- 19 WNI Dapat Diselamatkan, 165 Lainnya Masih Terancam Hukuman Mati
- Rusia Gandeng Korea Utara, Korsel Siap Memasok Senjata ke Ukraina
- Indonesia Tak Ikut Teken Komunike KTT Perdamaian Ukraina, Ini Alasannya
- Presiden Amerika Memohon Maaf Gegara Telat Kirim Bantuan ke Ukraina
- NATO Pastikan Tak Ada Pengiriman Pasukan ke Ukraina