Indonesia Pertimbangkan Perjanjian Dagang Dengan Australia Berkenaan Dengan Kedutaan di Israel
Indonesia sedang mempertimbangkan apakah akan menunda kesepakatan perdagangan bebas dengan Australia menyusul komentar Perdana Menteri Scott Morrison yang mengatakan akan mempertimbangkan pemindahan kedutaan Australia di Israel ke Yerusalem.
Kesepakatan perdagangan bebas antara Indonesia dan Australia disetujui dalam kunjungan internasional Morrison sebagai Perdana Menteri akhir Agustus dan akan ditandatangani secara resmi di akhir tahun.
Sekarang menurut seorang sumber senior di kalangan pemerintah Indonesia, kesepakatan dagang itu terancam menyusul pernyataan Morrison bahwa dia terbuka dengan pemikiran memindahkan kedutaan Australia di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Duta besar Australia di Jakarta telah meminta pertemuan dengan pejabat Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk menjelaskan pernyataan PM Morrison.
Dukungan Indonesia terhadap pembentukan negara Palestina adalah salah satu kebijakan luar negeri utama, dan itu artinya pendapat PM Morrison mengenai pemindahan kedutaan tidak akan disambut baik di Jakarta.
Seorang sumber mengatakan Menlu Indonesia Retno Marsudi sudah mengirimkan 'berbagai pesan' kepada sejawatnya di Australia mengenai sikap Indonesia.
Menteri Luar Negeri kedua negara Retno Marsudi dan Marisa Payne bertemu di Jakarta hari Selasa.
Sumber tersebut mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan bebas yang sudah disetujui namun belum ditandatangani tersebut, bisa jadi akan ditangguhkan.
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun