Indonesia Pimpin Konferensi Anti-Trafficking
jpnn.com - JAKARTA - Konferensi khusus tingkat menteri tentang penyelundupan manusia dan perdagangan orang akan digelar di Jakarta pada Selasa (20/8). Konferensi internasional ini merupakan prakarasa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menteri dan pejabat tinggi dari 14 negara di kawasan Asia Pasifik akan menghadiri konferensi ini. Ke-14 negara adalah yang terkena dampak dari persoalan migrasi ilegal, yakni Afghanistan, Australia, Bangladesh, Filipina, Iran, Indonesia, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Pakistan, Papua Nugini, Selandia Baru, Sri Lanka, dan Thailand. Selain itu dua organisasi internasional yaitu IOM dan UNHCR juga akan menghadiri konferensi.
Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri (Kemlu), PLE Prianta mengatakan bahwa Menlu RI, Marty Natalegawa akan memimpin jalannya konferensi. Konferensi ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah kongkret serta komitmen bersama diantara negara-negara asal, transit dan tujuan dalam penanganan penyelundupan manusia dan perdagangan manusia.
"Konferensi difokuskan pada empat aspek yaitu pencegahan, deteksi dini, perlindungan dan tindakan hukum," kata Priatna melalui siaran pers, Minggu (18/8).
Lewat penyelenggaraan konferensi ini, Indonesia menegaskan peran aktifnya dalam mencari solusi atas persoalan penyelundupan manusia di kawasan Asia Pasifik. Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah berkontribusi dengan menjadi Co-Chair Bali Process on People Smuggling, Trafficking in Persons and Related Transnational Crime. (dil/jpnn)
JAKARTA - Konferensi khusus tingkat menteri tentang penyelundupan manusia dan perdagangan orang akan digelar di Jakarta pada Selasa (20/8). Konferensi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan