Indonesia Plin-plan, Malaysia Makin Ngebut di Pasar Sawit Global

Indonesia Plin-plan, Malaysia Makin Ngebut di Pasar Sawit Global
Untuk menurunkan harga minyak goreng di dalam negeri Indonesia mengumumkan larangan ekspor minyak sawit mentah sejak akhir April. (REUTERS/Willy Kurniawan)

Data SEA menunjukkan di lima bulan pertama di tahun pemasaran 2021/22, India sudah membeli 1,47 juta  ton minyak sawit asal Malaysia dibandingkan 982.123 liter dari Indonesia.

Para pedagang memperkirakan untuk bulan Mei, India akan mengimpor 570 ribu liter minyak sawit, dengan 290 ribu berasal dari Malaysia dan 240 ribu dari Indonesia.

Bila larangan ekspor dari Indonesia berlangsung terus selama dua minggu lagi, maka pembelian minyak sawit India di  bulan Juni akan turun menjadi sekitar 350 ribu liter dengan kebanyakan berasal dari Malaysia.

Berkurangnya impor minyak sawit India dari Indonesia ini akan mengubah peta selama ini, di mana Indonesia menguasai pasar sawit di negara-negara Asia Selatan.

Namun para pengilang minyak sawit India mengatakan mereka harus melindungi jalur pasokan mereka dalam upaya menghadapi kemungkinan perubahan kebijakan sejak Indonesia melakukan intervensi pasar di tahun 2021.

"Kami tidak bisa hanya mengandalkan pada Indonesia kalau kami mau berbisnis.

"Bahkan kalau pun Indonesia menawarkan diskon dibandingkan Malaysia, kami tetap harus mengamankan pasokan dari Malaysia, untuk berjaga-jaga dengan kebijakan yang tidak bisa diduga oleh Indonesia," kata seorang pengilang sawit di Mumbai.

"Pengilang minyak harus memastikan bahwa minyak yang siap dijual tersedia, dan kami tidak bisa berhenti produksi hanya karena bahan mentah tidak tersedia," katanya.

Kebijakan ekspor minyak sawit mentah Indonesia yang masih tidak jelas membuat Malaysia sekarang muncul sebagai pemasok utama minyak sawit ke India, pasar utama ekspor minyak sawit saat ini

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News