Indonesia Re Bahas Risiko dan Asuransi Siber dalam Hadapi Ancaman Siber
jpnn.com, JAKARTA - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re mengadakan sesi berbagi dan diskusi mengenai Cyber Insurance bersama Munich Re pada 4 September 2024 lalu.
Acara ini dihadiri oleh berbagai stakeholder, termasuk PT Asuransi Asei Indonesia, PT Surveyor Indonesia, dan PT Sentra Proteksi Data Teknologi Indonesia (PrivasiMu).
Kegiatan itu bertujuan meningkatkan pemahaman tentang Cyber Insurance seiring dengan berlakunya UU Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (PDP) pada Oktober 2024.
UU ini mengatur berbagai aspek pelindungan data pribadi dan memberikan sanksi bagi pelanggaran, termasuk denda administratif.
Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Delil Khairat menekankan pentingnya kolaborasi dalam menyusun pedoman underwriting Cyber Insurance.
"Dalam menghadapi tantangan yang terus berkembang dalam dunia siber, diperlukan strategi yang matang dan wawasan global,” ujar Delil dalam keterangannya, Kamis (19/9).
Cyber Insurance kini menjadi esensial bagi perusahaan untuk mengurangi risiko serangan siber yang dapat berdampak signifikan terhadap operasional dan reputasi.
Selain melindungi dari biaya serangan siber, polis tersebut juga mencakup biaya hukum yang terkait.
Indonesia Re mengadakan sesi berbagi dan diskusi mengenai Cyber Insurance bersama Munich Re pada 4 September 2024 lalu.
- UU PDP Resmi Berlaku, SakuraHR Connect Bahas Cara Melindungi Data Karyawan
- Lalamove Dukung Peningkatan Pemahaman Perlindungan Data Pribadi untuk Pengemudi
- Tangkal Serangan Siber, Synology Kenalkan Solusi Perlindungan Data
- Ini Langkah Strategis BRI dalam Menjaga Keamanan Data dan Dana Nasabah
- Ancaman Siber Meningkat, Grant Thornton Dorong Perlindungan Data Pribadi Bagi Individu
- Veda Praxis-RS Unpad Gelar Webinar, Bahas Strategi Efektif Implementasi UU PDP di Sektor Kesehatan