Indonesia Re Gelar Webinar Langkah Mitigasi Gempa Megathrust Bersama BMKG-BNPB

Indonesia Re Gelar Webinar Langkah Mitigasi Gempa Megathrust Bersama BMKG-BNPB
Iustrasi - Gempa bumi di Kabupaten Malang, Jatim. Ilustrasi Foto: Sultan Amanda Syahidatullah/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menyikapi peringatan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi gempa di dua zona megathrust yang dapat memicu tsunami, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) melalui Indonesia Re Institute menyelenggarakan webinar bertajuk "Potensi Gempa Megathrust: Identifikasi Bahaya, Potensi Kerugian, dan Langkah Mitigasi".

Webinar ini dihadiri oleh para profesional di industri asuransi dan reasuransi, termasuk direktur dan manajemen, underwriter, klaim analis, dan aktuaris.

Acara ini menghadirkan narasumber dari BMKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Di sesi ini, Indonesia Re mengajak para stakeholders membahas isu krusial terkait bahaya gempa megathrust, strategi mitigasi, dan peran industri asuransi dalam mengelola risiko finansial akibat bencana alam.

“Indonesia berada di wilayah rawan bencana, termasuk potensi gempa megathrust yang dapat memberikan risiko signifikan bagi berbagai sektor, terutama asuransi dan reasuransi,” kata Direktur Pengembangan dan Teknologi Informasi PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) Beatrix Santi Anugerah.

“Kolaborasi yang kuat antara akademisi dan praktisi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan dalam menghadapi potensi risiko bencana megathrust," ujarnya.

BMKG mencatat bahwa di Indonesia terdapat banyak potensi gempa akibat pergerakan lempeng di zona megathrust, terutama yang bisa menimbulkan dampak bencana dari skala ringan hingga berat.

Oleh karena itu, diperlukan kewaspadaan, kesiapan dan mitigasi risiko dari berbagai sektor.

Indonesia Re menggelar webinar Potensi Gempa Megathrust: Identifikasi Bahaya, Potensi Kerugian, dan Langkah Mitigasi bersama BMKG dan BNPB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News