Indonesia Rentan karena Barang Impor Jadi Andalan

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Suharso Monoarfa melihat sisi positif dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang menyentuh di angka Rp 13 ribu. Menurutnya, kondisi itu harusnya bisa menjadi peluang untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia.
Suharso mengatakan, Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dan punya daya beli tentu merupakan pasar yang menjanjikan. Namun, katanya, potensi itu justru tak tergarap.
"Banyak orang tidak tahu kalau Indonesia telah mensia-siakan potensi yang begitu besar. Jumlah masyarakat kita besar, daya beli kita kuat, tapi sayangnya tidak bisa dimanfaatkan oleh industri dalam negeri untuk menjawab market yang besar ini," ungkap Suharso di Menteng, Jakarta, Sabtu (14/3).
Ia lantas menyoroti Indonesia yang justru lebih banyak mengandalkan impor untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Kondisi itulah yang membuat Indonesia terperangkap dalam rentannya perekonomian global.
"Kita memenuhinya dengan impor, makanya kita sangat rentan terhadap gonjang-ganjing perekonomian global seperti saat ini," ulas politikus PPP itu.(chi/jpnn)
JAKARTA - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Suharso Monoarfa melihat sisi positif dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Perluas Inklusi Keuangan, BNI Gandeng Duluin
- Paper.id Percepat Transformasi Bisnis UMKM dengan Solusi Terpadu
- Bea Cukai Beri Pendampingan Kepada UMKM yang Siap Merambah Pasar Ekspor
- Standard Chartered Dukung Sistem Transaksi Digital PT Solusi Bangun Beton
- Perusahaan Mebel Asal Semarang Siap Bersaing di Belanda dengan Manfaatkan KITE IKM
- Kanwil Bea Cukai Banten Berikan Izin Kawasan Berikat untuk Perusahaan Baja di Cilegon