Indonesia Rontok Oleh Thailand, PBSI Evaluasi Sektor Tunggal Putri
"Meski bisa menyusul, penyelesaian akhir di gim kedua tidak bagus. Beberapa kali kesalahan smash terjadi, akibatnya bola menyangkut net," sebut Rionny.
Sama seperti Gregoria dan Putri KW, Ester juga turut mendapat masukan dari mantan pebulu tangkis Indonesia tersebut. Rionny menyebut Ester perlu jam terbang lebih untuk membentuk mentalitas yang kuat.
"Sayang Ester tak bisa keluar dari tekanan. Ini juga karena pengaruh jam terbang pengalaman. Pada gim kedua, lawan benar-benar mengontrol permainan dan Ester jadi susah untuk bangkit," kata Rionny.
Dengan kegagalan Indonesia tersebut, Rionny akan melakukan evaluasi terhadap sektor tunggal putri.
"Kami tidak bisa bilang kalah tidak apa-apa. Harus segera diperbaiki benar-benar. Dicari kenapa kalah dan tidak bisa mengelola tekanan di lapangan."
"Karena ketiga pemain ini adalah harapan kami di tunggal putri Indonesia," tegas Rionny.
Pada laga melawan Thailand, Indonesia hanya mendapat dua angka dari ganda putri yang turun, yakni Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto.
Greysia/Apriyani menyumbang poin usai mengalahkan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai dengan skor 21-17, 17-21, 21-19 dalam tempo satu jam 32 menit.
PBSI buka suara terkait kegagalan Indonesia di Piala Uber 2020. Srikandi Merah Putih dipaksa menyerah 2-3 oleh Thailand di perempat final
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Kabar Irwansyah Hengkang dari Pelatnas Cipayung, Fadil Imran Jawab Begini
- Gandeng Konsuiltan Manajemen, PBSI di Tangan Fadil Imran Mencoba Terukur dan Transparan
- Pebulu Tangkis Muda Indonesia Unjuk Gigi di Vietnam dan Malaysia International Series