Indonesia Rugi Bila Setop Ekspor Minyak Goreng, Pakar: Pembisik Jokowi Jangan Asal

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Institute of Development on Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira memprediksi Indonesia bakal merugi lantaran menyetop ekspor minyak goreng dan crude palm oil (CPO).
Dia menyebutkan selama Maret 2022, devisa dari ekspor CPO mencapai angka USD 3 miliar.
“Jadi estimasinya pada Mei apabila pelarangan ekspor berlaku sebulan penuh, kehilangan devisa sebesar USD 3 miliar akan terjadi,” ujar Bhima saat dihubungi JPNN.com, Sabtu (23/4).
Angka tersebut setara 12 persen total ekspor non-migas. Hal ini justru bisa mengganggu stabilitas rupiah karena devisa ekspornya terganggu.
Bhima meminta pemerintah pusat memikirkan secara matang kebijakan ini yang dianggap sangat merugikan.
“Tolong Pak Jokowi pikirkan kembali kebijakan yang tidak solutif ini. Pembisik Pak Jokowi juga jangan asal kasih saran kebijakan yang menyesatkan,” kata dia.
Presiden Joko Widodo memutuskan untuk melarang ekspor minyak goreng dan bahan bakunya.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan telah melakukan rapat untuk pemenuhan kebutuhan bahan pokok rakyat, terutama minyak goreng.
Bhima Yudhistira memprediksi Indonesia bakal merugi lantaran menyetop ekspor minyak goreng dan crude palm oil (CPO)
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Lemkapi Minta Pertemuan Sespimmen dengan Jokowi Tak Dipolitisasi
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah
- Peserta Sespimmen Menghadap ke Jokowi, Pengamat: Berisiko Ganggu Wibawa Prabowo
- Sufmi Dasco Ahmad Bicara Soal Isu Matahari Kembar, Begini Kalimatnya