Indonesia-Selandia Baru Tingkatkan Perdagangan dan Investasi

Indonesia-Selandia Baru Tingkatkan Perdagangan dan Investasi
Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan ke gedung Parlemen Selandia Baru di Wellington, Senin (19/3). Foto: Setpres

Untuk pengembangan geothermal, Jokowi menginginkan kerja sama dapat ditingkatkan menjadi mitra investasi, buakn sekadar pelatihan. Hal ini juga disampaikannya ketika bertemu dengan Gubernur Jenderal Selandia Baru dan Ketua Oposisi (Ketua Partai Nasional Selandia Baru) Simon Bridges.

Adapun di sektor pariwisata, Presiden Ketujuh RI mendorong kerja sama dengan cara meningkatkan konektivitas udara bagi kedua negara. "Saya ingin mendorong peningkatan konektivitas udara untuk meningkatkan jumlah wisatawan dengan penambahan jalur penerbangan Auckland-Bali tahun ini dari 3 kali menjadi 5 kali," ujarnya.

Sementara itu, PM Ardern menyampaikan komitmen kerja sama di bidang disaster response untuk Palang Merah Indonesia senilai NZD 4,5 juta untuk masa 3 tahun, dan proyek pengembangan kepemimpinan bagi anak muda Indonesia, terutama di wilayah Timur senilai NZD 3,5 juta.

Presiden juga menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama antara Kalbe Farma dengan dua perusahaan Selandia Baru. Antara lain dengan Fontera di bidang pengembangan kualitas produk nutrisi dan kerja sama jaminan supply bahan baku untuk produk nutrisi dengan Westland Milk Products.

Sedangkan di Forum Bisnis Indonesia-Selandia Baru yang digelar di Auckland, pada 16-18 Maret 2018, delegasi bisnis Indonesia mempromosikan kopi, minyak kelapa sawit, energi terbarukan, dan jasa tenaga kerja kepada para buyer. Dalam forum bisnis tersebut tercatat penjualan produk Indonesia sebesar USD 9,7 juta dan USD 6 juta di antaranya didapat dari kopi.(fat/jpnn)


Isu peningkatan kerja sama ekonomi menjadi topik utama pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan PM Selandia Baru Jacinda Ardern.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News