Indonesia Siap Perang Dagang Lawan Eropa
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan melakukan perang dagang melawan Uni Eropa.
Pemerintah sedang mempertimbangkan pengenaan tarif impor produk susu olahan (dairy products) dari Eropa sebesar 20–25 persen.
Hal itu menyusul penjegalan ekspor biodiesel Indonesia ke Eropa. Sebelumnya, Uni Eropa berencana mengenakan tarif bea masuk antisubsidi atas produk biodiesel Indonesia sebesar 8–18 persen.
BACA JUGA: Besi Scrap Kurangi Ketergantungan Industri Baja Terhadap Bahan Baku Impor
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan, itu adalah langkah ketegasan Indonesia atas perang dagang yang lebih dulu diembuskan Uni Eropa.
Selama ini Uni Eropa memang sudah lama mempersulit ekspor produk sawit dan turunannya, terutama yang berasal dari Indonesia.
”Kami tidak mungkin diam,” kata Enggar pekan lalu.
Namun, rencana pengenaan tarif tersebut masih dibahas. Enggar akan membahasnya dalam rapat koordinasi dengan Kemenko Perekonomian.
Pemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan melakukan perang dagang melawan Uni Eropa.
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif
- Guru & Dosen Berperan Penting dalam Menanamkan Sikap Positif terhadap Sawit
- Indonesia Bisa Berhenti Gunakan Bahan Bakar Fosil pada 2045
- Dukung Energi Hijau, 146 Kapal PIS Gunakan Biodiesel
- Hery Susanto: Pengembangan Bioenergi Nasional Harus Didukung Regulasi