Indonesia Siap Perang Dagang Lawan Eropa
Meski demikian, pihaknya sudah berkoordinasi dengan para importir. Sebab, hal itu tentu akan memengaruhi harga jual dairy produtcs asal Eropa di Indonesia.
Di samping itu, Enggar telah meminta para importir untuk mengurangi impor dairy products asal Eropa.
Enggar menawarkan para pengimpor agar membeli produk dari negara lain yang kualitasnya tak kalah dengan produk dari Eropa seperti Australia, New Zealand, Amerika Serikat (AS), dan India.
”Saya bilang lebih baik cari impor daripada sumber lain,” ucapnya.
Sebelumnya, Uni Eropa menganggap Indonesia curang dengan memberikan fasilitas subsidi yang melanggar ketentuan World Trade Organization (WTO) kepada produsen dan eksporter biodiesel.
Hal tersebut dianggap turut memengaruhi harga ekspor biodiesel asal Indonesia.
Tidak hanya itu, sejak lama Indonesia menganggap Eropa melakukan black campaign soal sawit.
Oleh karena itu, Indonesia sulit menjual produk sawitnya ke benua biru tersebut.
Pemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan melakukan perang dagang melawan Uni Eropa.
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif
- Guru & Dosen Berperan Penting dalam Menanamkan Sikap Positif terhadap Sawit
- Indonesia Bisa Berhenti Gunakan Bahan Bakar Fosil pada 2045
- Dukung Energi Hijau, 146 Kapal PIS Gunakan Biodiesel
- Hery Susanto: Pengembangan Bioenergi Nasional Harus Didukung Regulasi