Indonesia Siapkan Observasi dan Antisipasi Kebijakan AS
jpnn.com - jpnn.com - Volume perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) memang tidak terlalu besar.
Namun, itu tidak berarti Indonesia akan terhindar dari dampak kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump.
Dampak tidak langsung akan merembet lewat Tiongkok, mitra dagang raksasa yang selama ini membuat AS menderita defisit perdagangan.
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah akan mengantisipasi upaya proteksionisme yang dilakukan Negeri Paman Sam.
Darmin menyatakan, Indonesia tidak bersaing langsung dengan AS.
”Tapi, kalau (AS) dengan Tiongkok barangkali banyak sehingga dampak tidak langsungnya (ke Indonesia, Red) ada,” papar Darmin di kantornya kemarin (23/1). Saat ini, Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Indonesia.
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu menambahkan, yang akan terdampak langsung adalah pasar keuangan.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pemerintah segera melakukan sejumlah observasi dan langkah antisipasi terhadap seluruh arah kebijakan Trump. Dia menguraikan, berdasar pidato yang disampaikan presiden ke-45 AS tersebut, pemerintah Amerika akan mengutamakan kepentingan negaranya.
Volume perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) memang tidak terlalu besar.
- Pemerintah Optimistis Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh di Atas 5 Persen Sepanjang 2024
- Mendagri Tito: Daya Beli Masyarakat tidak Menurun, tetapi Meningkat
- Catatan Ketua MPR: Hilirisasi SDA Butuh Iklim Usaha Kondusif
- GEKRAFS Yakin Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 8 Persen di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Perekonomian Nasional Bertumbuh tetapi Pemerintah Harus Tetap Waspada
- DPR Yakin Pemerintah Bisa Jaga Stabilitas Politik Agar Perekonomian tak Terganggu