Indonesia Summit 2023, Secercah Harapan Hadapi Bayang-bayang Resesi
"Sebagai shock absorber, APBN akan diarahkan untuk menjaga tingkat daya beli, menjaga momentum pemulihan dengan pengurangan pengangguran dan angka kemiskinan, serta menjaga belanja prioritas," tutur Suahasil.
Indonesia termasuk salah satu negara yang mulus melewati krisis 2008. Salah satu hal penting yang dijaga pemerintah saat itu adalah konsumsi dalam negeri dengan menjaga daya beli masyarakat.
Pasalnya, APBN berperan penting dalam menjaga daya beli masyarakat.
Mantan Menteri Keuangan 2014-2016 Bambang Brodjonegoro mengakui Indonesia saat ini sebetulnya menghadapi dilema. Di sektor keuangan, semakin tinggi bunga, semakin sulit untuk menyalurkan kredit.
“Adapun di sektor riil lebih memikirkan nilai tukar rupiah yang melemah di mana sangat penting untuk menunjang aktivitas manufaktur,” sebut Bambang yang juga menjadi pembicara di Indonesia 2023 Summit.
Menurut Bambang, antisipasi ke depan adalah Indonesia perlu menjaga surplus di Neraca Transaksi Berjalan.
Pada kuartal II-223 neraca transaksi berjalan Indonesia surplus 1,1% dan diperkirakan berlanjut di kuartal III-2022.
“Tren ini yang harus dipertahankan untuk menjaga stabilitas nilai tukar,” sebutnya.
The Indonesia Summit 2023 merupakan salah satu event economic outlook yang paling serius membahas ancaman resesi 2023.
- Piutang Pembiayaan Adira Finance Meningkat di Semester I/2024, Sebegini Angkanya
- Adira Finance Tawarkan Banyak Hal Menarik di Jakarta Fair Kemayoran 2024
- Menko Airlangga: Kemungkinan Indonesia Resesi 1,5 Persen
- FIF Terima Fasilitas Pinjaman Berkelanjutan, Sebegini Nominalnya
- Diikuti 500 Peserta, Adira Finance Kembali Gelar Mudik Gratis
- Menaker Ida Fauziyah Sebut Tradisi Mudik Lebaran Ajang Pekerja Mempererat Silaturahmi