Indonesia Surplus Beras 2,85 Juta Ton, Kementan Panen Pujian
“Jadi dari perhitungan tersebut, Indonesia mengalami surplus beras 2,85 juta ton selama 2018”, jelasnya.
Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, paparan BPS yang menegaskan Indonesia mengalami surplus produksi beras ini memang sebuah prestasi.
“Ini prestasi pemerintahan Jokowi, khususnya prestasi Kementerian Pertanian di bawah komando Menteri Amran dan prestasi para petani,” ujar Hendri.
Dia menambahkan, apa yang telah diupayakan oleh Kementan dengan terus menggenjot produksi ini menimbulkan kenyamanan.
“Walau dari beberapa survei ekonomi negara kita mengalami kesulitan, namun dengan surplus beras ini, rakyat tidak lagi takut akan kekurangan beras”, imbuhnya.
Menurut dia, yang menjadi tantangan saat ini adalah bagaimana distribusi surplus beras ini memang benar-benar bisa dinikmati oleh rakyat.
“Dengan data kuat seperti ini harusnya sisi lain sektor pemerintah di bidang perdagangan segera berkoordinasi dengan Kementan sehingga tidak ada lagi polemik tentang harus atau tidaknya mengimpor beras”, tegasnya.
Surplus beras ini , kata Hendri, bisa menjadi rujukan kuat karena metodenya telah disempurnakan oleh BPS sehingga seharusnya memang Indonesia tak perlu impor beras lagi.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Indonesia mengalami surplus beras 2,85 juta ton pada 2018. Surplus tersebut tersebar di 14,1 juta rumah tangga produsen
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya