Indonesia Tak Perlu Tiru Malaysia Kirim Pasukan ke Palestina
jpnn.com, JAKARTA - Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia Suzie Sri Suparin S Sudarman menilai, Indonesia tidak perlu meniru sikap Malaysia yang siap mengirimkan pasukan militer ke Palestina.
"Saya pikir seyogyanya tidak (ikut-ikutan berencana mengirim militer ke Palestina,red). Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk menyejahterakan bangsa," ujar Direktur Pusat Kajian Wilayah Amerika di Universitas Indonesia ini kepada JPNN, Senin (11/12).
Suzie menilai, masuknya kekuatan militer negara lain ke Yerusalem juga bakal semakin memperkeruh konflik di Timur Tengah.
"Tentunya harus benar memperhitungkan bahwa ada negera negara berkekuatan nuklir di Timur Tengah, yaitu Israel dan Iran. Apa mau berselisih kalau konsekuensinya membahayakan seluruh dunia," ucapnya.
Menurut Suzie, pemerintah Indonesia sebaiknya memilih langkah diplomasi. Seperti yang ditempuh Presiden Joko Widodo lewat Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi saat ini, melobi sejumlah negara agar tidak mengikuti langkah AS yang berencana memindahkan Kedutaan Besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
"Pertikaian idealnya diselesaikan di meja perundingan. Namun, karena masalahnya kompleks harus menunggu lama hingga yang bertikai mau negosiasi," kata Suzie.
Sebelumnya, Malaysia mengecam keputusan Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang selama ini bagian dari Palestina.
Selain mengecam, Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein seperti dikutip kantor berita Bernama menyatakan telah menyiagakan Angkatan Darat Malaysia (ATM) untuk terlibat dalam misi pertahanan dan keamanan di Timur Tengah, khususnya Palestina.(gir/jpnn)
Pertikaian di Palestina seharusnya diselesaikan dengan meja perundingan bukan dengan kekuatan militer
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Australia Cabut Pengakuan terhadap Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel
- Kabar Gembira untuk Palestina, Joe Biden Berkomitmen Menepati Janjinya
- Suriname Ingin Jadi Negara ke-5 yang Buka Kedubes di Yerusalem
- Serbia Akui Yerusalem Ibu Kota Israel, Turki Cuma Bisa Prihatin
- Kabar Buruk Buat Palestina, Joe Biden dan Donald Trump Ternyata Sama Saja
- Ikuti Langkah Trump, Brazil Segera Akui Yerusalem Ibu Kota Israel