Indonesia Tambah Utang dari AIIB, Sebegini Nilainya....
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia mendapatkan tambahan utang dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) sebesar USD 500 juta atau senilai lebih dari Rp 7,2 triliun.
Principal Investment Operations Specialist AIIB Toshiaki Keicho menyatakan pemberian tambahan utang itu untuk memperluas distribusi vaksin yang lebih aman dan efektif.
“Pemberian vaksin yang aman, efektif, dan merata harus menjadi prioritas utama di tahap ini untuk menangani Covid-19,” kata dia di Jakarta, Kamis.
Menurut Keicho dana tambahan itu akan disalurkan untuk peningkatan kesiapan sistem kesehatan dan rumah sakit penanganan Covid-19 termasuk vaksinasi.
Di samping itu untuk mempertahankan fasilitas kesehatan non-Covid-19 terutama bagi kaum perempuan dan kelompok rentan.
Kemudian penguatan laboratorium kesehatan publik, pengawasan, dan kapasitas rantai pasokan termasuk peningkatan sistem "cold chain" untuk memenuhi standar global penyimpanan serta pendistribusian vaksin.
"Selanjutnya, untuk mendukung komunikasi dan koordinasi tanggap darurat serta distribusi vaksin termasuk penguatan sistem logistik dan manajemen vaksin," beber dia.
Keicho juga menambahkan dana pinjaman itu merupakan pendanaan ketiga yang disalurkan oleh AIIB kepada pemerintah Indonesia di bawah fasilitas pemulihan krisis Covid-19 senilai total USD 1,5 miliar.
Indonesia mendapatkan tambahan utang dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
- BNI Usul Pembentukan Panitia Kreditor Seusai Sritex Pailit
- Pemutihan Utang UMKM Dinilai Bisa Menurunkan Angka Kemiskinan, Asalkan
- Kadin Indonesia Sebut Penghapusan Utang Nelayan, Petani, dan UMKM Berdampak Positif
- Penempatan Sri Mulyani Dinilai Ada Kaitannya dengan Bunga Utang yang Makin Bengkak
- Anak Perusahaan Grup Bakrie Diberi Waktu 7 Hari untuk Negosiasi Pembayaran Utang Rp 7,8 Triliun
- IKADIN: UU Ketinggalan Zaman, Penagihan Utang Berbau Otoriter