Indonesia Targetkan Penggunaan Massal Kendaraan Listrik pada 2030

Indonesia Targetkan Penggunaan Massal Kendaraan Listrik pada 2030
Seusai penandatanganan MOU antara RMI dan IEF untuk berkolaborasi dalam tujuan transisi energi bersih Indonesia. Tampak dari kiri: Samhita Shiledar (RMI), Rachmat Kaimuddin (Deputi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Transportasi di Kemenko Marves), Dr. Joko (Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup /BPDLH), Clay Stranger (Managing Director of Carbon-Free Transportation (RMI), Justin Locke (Managing Director of Global South Program /RMI) dan Wini Rizkiningayu (RMI). Foto: Dok. RMI

Melalui upaya kolaboratif ini, acara tersebut menghasilkan pemahaman yang komprehensif tentang cara meningkatkan keterlibatan korporasi dan konsumen di sektor mobilitas listrik.

Acara ini juga menyaksikan penandatanganan MOU antara RMI dan IEF untuk berkolaborasi dalam tujuan transisi energi bersih Indonesia.

Keterlibatan ini penting untuk mendorong perubahan kebijakan dan mendukung tujuan Indonesia menjadi pasar mobilitas listrik dan energi bersih terdepan di Asia Tenggara.

Butuh Kerja Sama Semua Pihak

Dalam acara tersebut, Patrick Adhiatmaja, Wakil Ketua AEML, mengatakan, transisi menuju mobilitas listrik membutuhkan kerja sama dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, mitra sektor swasta, mitra pembangunan, dan masyarakat.

AEML berkomitmen untuk mendukung upaya kerja sama ini agar manfaat EV dapat diakui dan digunakan secara luas di seluruh Indonesia.

“Transisi ini sangat penting untuk mengurangi emisi dan mempromosikan mobilitas bersih, berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan bagi semua," tegasnya

Acara ini memberi kesempatan kepada para pemangku kepentingan untuk memanfaatkan praktik terbaik global, terutama dari negara-negara seperti India yang telah berhasil mempercepat penggunaan

Transisi kendaraan listrik Indonesia berpeluang strategis bagi pertumbuhan ekonomi dan keamanan energi bangsa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News