Indonesia Targetkan Penggunaan Massal Kendaraan Listrik pada 2030
Melalui upaya kolaboratif ini, acara tersebut menghasilkan pemahaman yang komprehensif tentang cara meningkatkan keterlibatan korporasi dan konsumen di sektor mobilitas listrik.
Acara ini juga menyaksikan penandatanganan MOU antara RMI dan IEF untuk berkolaborasi dalam tujuan transisi energi bersih Indonesia.
Keterlibatan ini penting untuk mendorong perubahan kebijakan dan mendukung tujuan Indonesia menjadi pasar mobilitas listrik dan energi bersih terdepan di Asia Tenggara.
Butuh Kerja Sama Semua Pihak
Dalam acara tersebut, Patrick Adhiatmaja, Wakil Ketua AEML, mengatakan, transisi menuju mobilitas listrik membutuhkan kerja sama dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, mitra sektor swasta, mitra pembangunan, dan masyarakat.
AEML berkomitmen untuk mendukung upaya kerja sama ini agar manfaat EV dapat diakui dan digunakan secara luas di seluruh Indonesia.
“Transisi ini sangat penting untuk mengurangi emisi dan mempromosikan mobilitas bersih, berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan bagi semua," tegasnya
Acara ini memberi kesempatan kepada para pemangku kepentingan untuk memanfaatkan praktik terbaik global, terutama dari negara-negara seperti India yang telah berhasil mempercepat penggunaan
Transisi kendaraan listrik Indonesia berpeluang strategis bagi pertumbuhan ekonomi dan keamanan energi bangsa.
- 5 Langkah Utama untuk Capai Emisi Net Zero di Sektor Tenaga Listrik
- Menko Perekonomian Ungkap Potensi Baru Dukungan Transisi Energi untuk Indonesia
- Akses Listrik Berkeadilan Dinilai jadi Kunci Ekosistem Kendaraan Listrik
- Electricity Connect 2024 Siap Jadi Sarana Solusi Inovatif untuk Tantangan Transisi Energi Bersih
- Pameran Kendaraan Listrik PEVS 2025 Digelar April, Berikut Info Tiketnya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon