Indonesia Terancam Kekurangan Nakes di Tengah Lonjakan Kasus COVID-19

Indonesia Terancam Kekurangan Nakes di Tengah Lonjakan Kasus COVID-19
Kebanyakan tenaga kesehatan Indonesia yang sudah disuntik vaksin Sinovac masih terinfeksi COVID-19, hingga meninggal dunia. (ANTARA: FB Anggoro)

Para tenaga kesehatan ini harus mengisolasi diri selama dua minggu, meski petugas lainnya mengatakan kebanyakan di antaranya harus kembali bekerja setelah lima hari, karena sangat diperlukan di rumah sakit.

Jumlah kematian dan penularan COVID-19 juga terus bertambah di kalangan nakes saat ini yang menjadi masa terburuk sejak awal pandemi.

Asosiasi Rumah Sakit Indonesia juga mengatakan jumlah penderita COVID-19 yang harus dirawat di rumah sakit sudah bertambah "tiga hingga empat kali lipat".

Kritikan dari para pakar kesehatan menyebutkan jumlah tes yang sedikit tidak mencerminkan masifnya wabah ini.

Sistem kesehatan tak sekuat India

Banyak pasien terlihat diinfus di parkiran mobil atau terbaring lemas di tempat tidur di koridor rumah sakit, sementara warga lain sibuk mencari tabung oksigen yang semakin langka.

Pakar kesehatan khawatir situasinya akan terus memburuk, hingga mengatakan bahwa Indonesia bisa "menjadi seperti India", yang jumlah kasus COVID nya terus bertambah sampai menyebabkan sistem kesehatan kolaps bulan April dan Mei lalu.

Tapi sistem kesehatan Indonesia jauh lebih tidak siap dari India dalam menangani krisis seperti ini.

Organisasi Kerja sama dan Pembangunan Ekonomi di Australia mengatakan Indonesia memiliki 0,4 dokter per 1.000 orang.

Tingkat penularan COVID di Indonesia sudah mencapai titik di mana jumlah nakes berkurang, meski mereka sudah divaksinasi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News