Indonesia Terpilih Jadi Anggota Reguler GB-ILO 2021-2024
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan Indonesia berhasil terpilih sebagai Anggota Reguler Governing Body (GB) International Labour Organization (ILO) periode 2021-2024 dari Government Electoral College.
Pemilihan tersebut dilakukan pada rangkaian International Labour Conference (ILC) ke-109 yang diadakan secara daring, di Jenewa, Swiss, Senin (14/6).
Menurut Ida Fauziyah, melalui keanggotaan GB ILO Indonesia berpeluang untuk mendorong iklim ketenagakerjaan dalam memanfaatkan bonus demografis.
"Secara regional terpilihnya Indonesia, juga kesempatan untuk bisa membantu memecahkan persoalan-persoalan ketenagakerjaan di kawasan Asian dan juga global," kata Ida dalam Siaran Pers Kemnaker di Jakarta, Sabtu (19/6).
Ida Fauziyah menjelaskan Indonesia senantiasa mendukung pemajuan kerja layak yang tercermin dari kerja sama tripartit antara pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja, yang tergabung dalam Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional.
Selain sebagai Anggota Reguler GB-ILO saat ini, Indonesia juga menjadi koordinator negara-negara ASEAN di ILO.
Dia menyebut pada pemilihan tersebut Indonesia memperoleh 210 dukungan dari 230 total suara dan akan mewakili Kawasan Asia Pasifik bersama Arab Saudi, Australia, dan Pakistan.
Hal ini memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mendorong program-program ILO yang sejalan dengan kepentingan nasional Indonesia, maupun negara-negara di kawasan.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan Indonesia berhasil terpilih sebagai Anggota Reguler Governing Body (GB) International Labour Organization (ILO) periode 2021-2024 dari Government Electoral College.
- 44 Pemimpin Muda Asia Tenggara Berkumpul Dalam AYF 2024
- Wamenaker Immanuel Ebenezer Ingin Negara Selalu Hadir Memajukan Industri Musik
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Menaker Ajak Dunia Usaha Terus Perkuat Kerja Sama, Ini Tujuannya
- Kemnaker Terima Aksi Demo Damai dari Serikat Pekerja
- Menko Airlangga Sebut Data Kebijakan Satu Peta Harus Aman, Tak Bisa Diretas