Indonesia-Thailand Jalin Kerjasama Pendidikan Kejuruan

85 Guru dan Siswa SMK Ikuti Camp Pendidikan di Thailand

Indonesia-Thailand Jalin Kerjasama Pendidikan Kejuruan
Indonesia-Thailand Jalin Kerjasama Pendidikan Kejuruan
Lebih lanjut Gatot menjelaskan, selama 10 hari di camping pendidikan, guru dan siswa kedua negara saling berinteraksi dengan partner masing-masing. Guna mengatasi kendala komunikasi karena perbedaan bahasa kedua negara, maka dikembangkan perangkat lunak kamus bahasa Indonesia-Inggris-Thailand. Aplikasi mobile game ini dapat diinstall di berbagai tipe telepon genggam yang menggunakan program Java. "Komunikasi adalah salah satu faktor yang kita kembangkan untuk saling mengerti kultur dan bahasa," jelasnya.

Di tempat sama, Koordinator Program SEMOLEC, Anti Rismayanti, menjelaskan, kamus bergerak (mobile dictionary) dikembangkan oleh dua siswa dari SMKN 1 Surabaya yaitu Agus dan Pasha Umy. Mereka berdua dikirim ke Thailand lebih awal untuk mengisi kamus yang dilengkapi dengan suara asli orang Thailand. "Ini tool (perangkat) yang berguna untuk mempermudah komunikasi," katanya.

Sementara Pasya yang membuat program, mengaku sempat bingung saat berkomunikasi dengan siswa Thailand karena beberapa siswa di sana kesulitan berbahasa Inggris. Namun, kata dia, akhirnya komunikasi dapat terjalin dengan bantuan kamus elektronik tiu. "Saya sangat senang bisa tahun program kerja sekolah di sana. Saya belajar bahasa Thailand dikit-dikit," serunya.

Sementara Agus menjelaskan, pada aplikasi yang diinstal di handpohne itu terdapat daftar kalimat dalam percakapan sehari-hari yang dilengkapi dengan suara. "Jadi selain bisa membaca, juga mempraktekkan suaranya itu," katanya.

JAKARTA - Sebanyak 85 guru dan siswa dari 19 sekolah menengah kejuruan (SMK) Indonesia, ikut camping pendidikan di Thailand dalam program Technical

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News