Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi dengan Australia, Nikel Jadi Dagangan Utama
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kerja sama dengan Australia, terutama di bidang ekonomi.
Komitmen tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Prabowo dalam kunjungan ke Canberra untuk menghadiri pertemuan 2+2 dengan Menlu Australia Penny Wong dan Menhan Australia Richard Marles.
"Komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan kerja sama bilateral dengan Australia sangat kuat, termasuk di bidang ekonomi," ujar Retno dalam pengarahan pers secara virtual yang diikuti dari Jakarta, Kamis.
Indonesia dan Australia sebelumnya telah menjalin kerja sama ekonomi IA-CEPA, yang menawarkan peluang dua arah dalam perdagangan barang dan jasa, penanaman modal, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia.
Retno mengatakan IA-CEPA hendaknya menjadi aset baru untuk lebih meningkatkan hubungan di antara kedua negara di bidang ekonomi.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyampaikan kebijakan pemerintah untuk melanjutkan pembangunan industri hilir, salah satunya terkait pembangunan industri baterai mobil listrik.
Sebagai produsen utama nikel, Indonesia melihat ada peluang kolaborasi dengan Australia sebagai produsen utama litium, yang merupakan bahan baku baterai.
Ajakan kerja sama dalam industri baterai mobil listrik itu sebetulnya pernah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo kepada Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dalam pertemuan G20 di Bali, November lalu.
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kerja sama dengan Australia, terutama di bidang ekonomi
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Indonesia Wilayah Paling Strategis, Ketum LDII: Kita Harus Siap Bela Negara
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Berikut Pemenang Lomba Instagram Reels ISDS Bertema ‘Menjaga Natuna, Menjaga Indonesia’
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia