Indonesia-Tunisia Tingkatkan Kerja Sama Membangun Demokrasi
jpnn.com, JAKARTA - Sebelum menerima kunjungan resmi Presiden Republik Nauru, Presiden Joko Widodo terlebih dahulu menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Tunisia Khemaies Jhinaoui, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Jumat (8/12).
Jokowi -sapaan Presiden- yang didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyambut baik kunjungan tersebut.
Dia menyatakan komitmen Indonesia untuk meningkatkan hubungan bilateral maupun kerja sama kedua negara.
Bahkan, pada saat pelaksanaan Bali Democracy Forum yang ke-10, Indonesia juga membuka chapter Tunisia sebagai mitra strategis Indonesia dalam hal pengembangan demokrasi.
"Bapak Presiden sudah menyampaikan bahwa kerja sama di bidang demokrasi ini akan terus kita perkuat di masa mendatang," ujar Retno Marsudi kepada para jurnalis usai pertemuan.
Dalam pertemuan tersebut, Khemaies Jhinaoui juga menyampaikan kondisi Tunisia saat ini yang sedang menghadapi tahap transisi menuju negara demokrasi.
Pengalaman buruk di masa yang lalu juga mendorong negara itu untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kepercayaan dunia internasional.
"Tantangannya adalah bagaimana demokrasi ini bisa bekerja dan mendatangkan manfaat bagi rakyatnya," ucap Retno.
Dalam pertemuan tersebut, Khemaies Jhinaoui juga menyampaikan kondisi Tunisia saat ini yang sedang menghadapi tahap transisi menuju negara demokrasi
- Prabowo Terbuka Bila Jokowi Masuk Gerindra, tetapi Tak Mau Memaksa
- Indonesia dan Thailand Jajaki Kerja Sama Baru untuk Memperkuat Hubungan Bilateral
- Terima Kunjungan Utusan Partai Nahdhoh Tunisia, Sultan: Lembaga Parlemen Adalah Roh Demokrasi
- Jokowi Teken Pengesahan UU Kementerian Negara, Ini Perubahannya
- Jokowi Resmikan 24 Ruas Jalan dan Jembatan di Aceh, Begini Harapannya
- Soal Wacana Aksi 20 Oktober, Pengamat: Masyarakat Sebaiknya Bisa Menghargai Karya Jokowi