Indonesia-Vietnam Eksplorasi Peluang Kerja Sama untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Inklusif

Kedua, mempercepat adopsi transaksi digital lintas batas guna meningkatkan aktivitas ekonomi. ASEAN juga tengah mempersiapkan ASEAN Digital Economic Framework Agreement (DEFA) yang akan ditandatangani pada KTT ASEAN tahun ini.
HM.4.6/90/SET.M.EKON.3/03/2025.
Ketiga, meningkatkan kolaborasi di bidang teknologi untuk membantu bisnis berkembang dan bersaing secara lebih efektif di kancah global, khususnya bagi UMKM. Raksasa teknologi Vietnam, FPT (Financing dan Promoting Technology), telah memperluas jaringan bisnisnya di Indonesia, menciptakan peluang baru untuk berkolaborasi.
Kemudian, Menko Airlangga menyebutkan bahwa Indonesia dan Vietnam perlu menghasilkan produk bernilai tambah tinggi guna memperkuat daya saing produk di pasar global. Misalnya, mobil listrik Vietnam (VinFast) yang telah memasuki pasar Indonesia, atau farmasi hewan Indonesia (VAKSINDO) yang baru saja menyelesaikan pembangunan pabrik vaksin hewan terbesar di Vietnam.
Menko Airlangga juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi dalam kerja sama perdagangan, termasuk adanya berbagai kebijakan Non-Tariff Measures (NTM). Oleh karena itu, diperlukan diskusi dan konsultasi lebih lanjut untuk mengatasi kendala tersebut dengan mempertimbangkan kebutuhan kedua negara.
Menko Airlangga juga menyebutkan Indonesia dan Vietnam memiliki komoditas unggulan yang hampir sama, terutama di sektor pertanian, sehingga peningkatan kerja sama dalam rantai pasokan akan menguntungkan kedua negara.
“Saat ini, kerja sama antara kedua negara masih terbatas pada perdagangan dan investasi. Dengan populasi anak muda yang besar dan semakin melek teknologi, Indonesia dan Vietnam memiliki potensi untuk menjadi pusat ekonomi digital ASEAN,” imbuh Menko Airlangga.
Melihat potensi besar dalam ekonomi digital tersebut, Indonesia dan Vietnam menegaskan pentingnya mempercepat kerja sama dalam ekonomi digital dengan menandatangani Letter of Intent tentang Kerja Sama Peningkatan Kapasitas di Bidang Teknik dan Ekonomi Digital untuk mengembangkan kapasitas insinyur dan bakat di bidang teknologi, mempromosikan inisiatif ekonomi digital termasuk ICT, semikonduktor, dan industri kendaraan listrik, serta mengeksplorasi kolaborasi potensial.
”Melalui pertemuan hari ini, kita menunjukkan semangat dari para pengusaha dan investor kedua negara. Oleh karena itu, saya optimis bahwa Indonesia dan Vietnam akan dapat membangun kemitraan yang bermanfaat bagi kedua negara dan berkontribusi pada komunitas global. Saya juga berharap untuk dapat makin memperkuat kemitraan kita dan mengeksplorasi peluang lebih lanjut untuk kolaborasi antara Indonesia dan Vietnam,” pungkas Menko Airlangga.(ray/jpnn)
Indonesia dan Vietnam memperkuat komitmen untuk meningkatkan kemitraan strategis kedua negara melalui High Level Business Dialogue di Jakarta, Senin (10/3).
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean
- Vietnam Mitra Strategis Indonesia di ASEAN, Waka MPR: Kerja Sama Harus Ditingkatkan
- Pemerintah Tutup Pabrik MinyaKita di Depok Gegara Terbukti Sunat Isi Kemasan
- Legislator PDIP Minta Kemendag Tarik MinyaKita yang Tak Sesuai Takaran
- Soal Skandal di Produk MinyaKita, Legislator PDIP Mengkritisi Pengawasan Kemendag
- Mendag Buka Suara Soal Isi Kemasan MinyaKita yang Tidak Sesuai Takaran
- Presiden Prabowo Diminta Turun Tangan Berantas Mafia Impor Bawang Putih