Semifinal Piala AFF U-16
Indonesia vs Malaysia: Konsentrasi di Lini Pertahanan
jpnn.com, JAKARTA - Tak ada yang meragukan lini serang skuat Timnas U-16 Indonesia di ajang Piala AFF U-16 2018. Sejauh ini, sampai menembus semifinal, skuat berjuluk Garuda Asia telah mencetak 21 gol.
Karena keberhasilan menjadi juara grup A tersebut, Indonesia akan menghadapi Malaysia di semifinal. Laga ini akan dihelat di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (9/8) malam.
Namun, bagi gelandang andalan Timnas U-16 David Maulana, menghadapi Malaysia tak bisa disamakan dengan menghadapi lawan di fase grup. Mentalitas dan kualitas lawan, harus diwaspadai.
Dia yakin, sang lawan juga percaya diri. Pasalnya, dalam uji coba Juli lalu di Malaysia, skuat Timnas U-16 mengalami kekalahan 3-4.
Salah satu lini yang harus disiapkan betul dan berfokus tingkat tinggi pada laga semifinal ini adalah di sektor pertahanan. Sebab, selama ini dia telah mempelajari permainan Malaysia yang secara postur memang sedikit lebih tinggi dari Indonesia terutama di lini depan.
“Malaysia ini tim kuat, jadi tidak bisa diremehkan. Kami semua harus bekerja keras dan fokus, terutama di pertahanan,” katanya.
Dari uji coba, lanjut David, permainan Indonesia memang telat naik dan sempat kecolongan. Karena itu, di semifinal dengan dukungan puluhan ribu suporter, Indonesia akan tampil lebih maksimal lagi dan tak mengendurkan fokus selama 2 x 40 menit pertandingan.(dkk/jpnn)
Menurut Ggelandang andalan Timnas U-16 David Maulana, menghadapi Malaysia tak bisa disamakan dengan menghadapi lawan di fase grup.
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad
- Timnas U-16 Indonesia Rebut Posisi ke-3, Vietnam Terkapar
- Semifinal Piala AFF U-16: Timnas U-16 Indonesia tak Gentar Hadapi Australia
- Piala AFF U-16: Hajar Laos 6-1, Timnas U-16 Indonesia Melaju ke Semifinal
- Sahli Himawan Yakin Garuda Muda Juara Grup A Piala AFF U16
- 3 Stadion dan 3 Lapangan Latihan di Solo Siap Digunakan untuk Piala AFF U-16 2024
- Jadi Pelatih Timnas U-16, Nova Arianto Terapkan Sejumlah Gaya Kepelatihan Shin Tae Yong