Indonesia Waspada Risiko AS dan Korut
![Indonesia Waspada Risiko AS dan Korut](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2017/02/05/6d4da3e9e893a08cd4ab7fed768320bc.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Perekonomian Indonesia pada triwulan pertama tahun ini masih cukup terkendali. meski tetap ada potensi risiko.
Dari sisi eksternal, proteksionisme yang menjadi pagar kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS) menempatkan Indonesia dalam 16 negara yang perlu mendapatkan penjelasan terkait dengan surplus perdagangannya.
Menkeu Sri Mulyani menyatakan, kebijakan AS yang memengaruhi iklim investasi global serta peningkatan tekanan geopolitik Korea Utara juga bisa berimbas pada hal-hal yang tidak bisa diprediksi.
Dari sisi domestik, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mencermati kualitas kredit yang disalurkan perbankan.
Selain itu, juga dampak perubahan harga-harga yang diatur pemerintah (administered prices) serta ekspansi korporasi dan perbankan yang masih harus didorong.
Tak hanya itu, realisasi APBN 2017 menjadi salah satu hal yang dikomunikasikan.
’’Perkembangan realisasi APBN akan terus menjadi perhatian untuk menjaga defisit APBN pada level aman,’’ kata Sri setelah pertemuan KSSK di Jakarta, Kamis (27/4).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menuturkan, nilai tukar saat ini terjaga di zona normal dan stabil.
Perekonomian Indonesia pada triwulan pertama tahun ini masih cukup terkendali. meski tetap ada potensi risiko.
- Bu Sri Mulyani Bertitah, Tenaga Honorer Tidak Akan Terkena PHK
- Gita Wirjawan dan Sri Mulyani Bicara Menjaga Stabilitas Fiskal RI di Tengah Ketidakpastian Global
- Presiden Prabowo Segera Meluncurkan Danantara, Catat Tanggalnya
- Hambat Penyerapan Tenaga Kerja, Kemnaker akan Laporkan Ormas Bergaya Preman
- Komisi IV Tunda Pembahasan Efisiensi Anggaran Bareng Mitra, Ini Masalahnya
- Ekonom Sarankan Prabowo Kurangi LPG Impor, Beralih ke Jargas