Indonesia Waspadai Flu Burung Jenis Baru
Ditemukan di Tiongkok, Belum Ada Travel Warning
Senin, 08 April 2013 – 04:26 WIB
Perusahaan farmasi juga diminta turut aktif. Nafsiah meminta PT Bio Farma segera melanjutkan produk vaksin virus flu burung.
Saat ini jumlah kasus penularan jenis baru virus flu burung di Tiongkok mencapai 18 orang. Enam orang diantaranya dikabarkan meninggal dunia. Penderita diduga kuat terpapar virus flu burung karena kontak langsung dengan unggas.
Belum ditemukan fakta ada penularan antarmanusia. Badan administrasi obat dan makanan Tiongkok telah menyetujui penggunaan obat suntik anti-influenza. Obat itu disebut Peramivir dan diproduksi oleh BioCryst, salah satu perusahaan bioteknologi dari Amerika Serikat.
Direktur Informasi dan Media Kementrian Luar Negeri P.L.E Priatna mengatakan, hingga kini Indonesia belum merasa perlu menerapkan travel warning. "Kasusnya masih bersifat lokal dan belum ada ada warga asing yang terjangkit. Kita berpengalaman saat ada virus SARS (infeksi pernafasan akut) di Hongkong," kata Priatna. (wan/sof)
JAKARTA - Pemerintah mewaspadai kasus merebaknya virus flu burung jenis baru (H7N9) yang ditemukan di Tiongkok. Virus tersebut lebih mematikan dibandingkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers