Indra Charismiadji: Pendidikan Indonesia Gagap Terapkan Belajar Daring

Bukan pula memberikan pekerjaan rumah atau tugas yang luar biasa banyaknya. Melainkan model pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan siswa memecahkan masalah, berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, kreatif, dan inovatif dengan menggunakan teknologi digital sebagai alat kerja.
"Jadi bukan sekadar menerima informasi. Ujung tombaknya tetap guru yang harus berada di depan sebagai tauladan, di tengah sebagai fasilitator, dan di belakang sebagai motivator," ujarnya.
Kemitraan internasional ini akan memberikan kesempatan pagi para pendidik Indonesia untuk belajar langsung dari pakarnya.
Indra melanjutkan, program yang ditawarkan dari kemitraan internasional ini sangatlah lengkap mulai dari level TK, SD, SMP, SMA, sampai dengan perguruan tinggi, program pelatihan guru secara intensif, dan program ijazah sekolah menengah atas ganda (dual high school diploma) dari Amerika Serikat.
Bagi sekolah yang memiliki keinginan untuk mengimplementasikan program ini, tidak perlu mengganti program/kurikulum ataupun tenaga pengajar yang ada. Sebab, semua sudah didesain untuk melengkapi program yang sudah berjalan. (esy/jpnn)
Indra Charismiadji menilai, terjadi kegagapan dunia pendidikan Indonesia dalam menjalankan metode belajar daring.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Algonova Bantu Asah Keterampilan Anak-anak Sejak Dini
- Waka MPR Ibas Berharap Sekolah Rakyat Dibangun di Pacitan, Minta Bupati Siapkan Lahan
- Pemerintah Siapkan 20 Ribu Rumah Siap Huni untuk Guru, Mendikdasmen: Ada Subsidinya
- Flip Salurkan Bantuan Rp 100 Juta untuk Guru Mengaji di Pelosok Indonesia
- Begini Kebiadaban OPM terhadap Guru Honorer dan Nakes di Yahukimo
- Wakil Ketua MPR Minta Penerapan Wajib Belajar 13 Tahun Dipersiapkan dengan Baik