Indra Charismiadji: Program PPPK Proyek Pencitraan, Guru Honorer Jangan Berharap Banyak

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat pendidikan abad 21 Indra Charismiadji mengkritisi program satu juta PPPK yang digembar-gemborkan pemerintah.
Sesuai hasil temuannya di lapangan, ada banyak kepala daerah mengeluhkan program tersebut.
"Satu juta guru PPPK itu proyek pencitraan. Karena niatnya jelek sudah pasti program itu akan gagal," kata Indra kepada JPNN.com, Minggu (28/11).
Dia mengungkapkan sejumlah daerah di wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan keberatan bila gaji dan tunjangan guru PPPK dibebankan ke pemda.
Alasannya, selama ini Kemendikbudristek tidak melibatkan pemda dalam pembahasan program satu juta PPPK guru.
"Jadi ini sih proyek cari nama. Yang dapat nama Mendikbudristek Nadiem Makarim, pemda disuruh menyelesaikan urusan gaji dan tunjangan," cetusnya.
Dia juga tidak percaya pemerintah telah mengalokasikan gaji PPPK guru di DAU. Pasalnya rata-rata pemda mengaku tidak ada penambahan.
Kalaupun ada tambahan jumlahnya, hanya bisa digunakan pemda untuk menggaji puluhan guru PPPK. Contoh nyata di Kabupaten Garut yang formasi PPPK 2021 hanya 196 sebab pemda tak memiliki dana lagi.
Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menuding program 1 juta PPPK merupakan proyek pencitraan dan akan gagal sehingga guru honorer dan tendik diminta tidak berharap banyak
- Penyebab Utama Kartu Ujian PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Banyak Aduan Penempatan PPPK Guru di Jateng, Ini Solusinya
- Mendikdasmen: Tunjangan Guru Honorer Non-Serdik Tidak Dihitung dari Januari
- Mendikdasmen Ungkap Kategori Guru Honorer yang akan Ditransfer Tunjangan Bulanan
- Mei, 785 Ribu Guru Honorer Non-Sertifikasi Terima Tunjangan Langsung ke Rekening
- 71.166 Guru Honorer Kantongi Rp 2 Juta per Bulan, Langsung Masuk Rekening