Indra Charismiadji: Program PPPK Proyek Pencitraan, Guru Honorer Jangan Berharap Banyak
"Saran saya sebaiknya pemerintah pusat baik Mas Menteri Nadiem, menkeu, mendagri jujur saja deh soal kondisi sebenarnya. Kalau enggak ada dana, jangan koar-koar terus," Kritiknya.
Indra mengaku sudah geregetan melihat program Nadiem Makarim yang tidak jelas.
Seharusnya, kata Indra, Kemendikbudristek menyelesaikan dulu guru honorer K2 yang jumlahnya tidak banyak. Setelah honorer K2 tuntas, beranjak ke honorer non-K2 yang jumlahnya besar. Kemudian bertahap ke guru swasta dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG).
"Kalau semua sudah selesai baru tata kelola guru didasarkan pada rekrutmen CPNS dan PPPK tanpa afirmasi lagi. Ini agar mendapatkan guru-guru berkualitas," ucapnya.
Tidak seperti sekarang, tambah Indra, ingin merengkuh gunung tangan tidak sampai. Akibatnya yang dirugikan guru honorer.
Indra mempertanyakan ketulusan hati para pejabat Kemendikbudristek untuk mengangkat status guru honorer menjadi PPPK.
"Hentikan sandiwara ini. Guru honorer dan tenaga kependidikan (tendik) juga jangan berharap banyak soal janji adanya rekrutmen PPPK 2022," pungkas Indra Charismiadji. (esy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menuding program 1 juta PPPK merupakan proyek pencitraan dan akan gagal sehingga guru honorer dan tendik diminta tidak berharap banyak
Redaktur : Natalia
Reporter : Mesya Mohamad
- Andri Berharap Supriyani Guru Honorer Lulus PPPK 2024, Tes Sebelum Sidang Putusan
- Guru Supriyani Tetap Ikut Tes PPPK Meski dapat Afirmasi
- Khusus Calon PPPK, Ini Info Terkini dari Bu Ani
- 5 Berita Terpopuler: Mendikdasmen Beri Sinyal Baik soal PPPK, Ada Regulasi Baru? tetapi Honorer Jangan Nekat ya
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali