Indra Charismiadji: Sekarang Ini seperti Tebak-tebak Berhadiah
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat dan Praktisi Pendidikan dari Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) Indra Charismiadji kembali mengkritisi kebijakan pemerintah.
Dia menyoroti platform pendidikan gratis milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Rumah Belajar ternyata tidak diakses seluruh siswa.
Di masa pandemic virus corona COVID-19, platform pendidikan gratis tersebut harusnya banyak diakses siswa.
"Pada dasarnya Rumah Belajar mampu memberikan akses pembelajaran kepada seluruh siswa di Indonesia bahkan ke daerah-daerah terpencil yang selama ini dikeluhkan kesulitan sinyal atau akses. Jadi uang rakyat yang dipakai untuk membangun Rumah Belajar tidak mubazir," kata Indra dalam pesan elektroniknya kepada JPNN, Rabu (29/4).
Pertanyaan besarnya, lanjut Indra, jika 76,6% siswa tidak pernah akses Rumah Belajar ini berarti informasi ke masyarakat yang belum terbuka.
Harusnya pemerintah lebih fokus dan menginformasikan adanya platform belajar online yang gratis kepada masyarakat secara gencar.
Yang bahaya menurut Indra, jika platform swasta mengarahkan para guru untuk hanya menggunakan platform berbayar, yang tentunya membuat polularitas Rumah Belajar selalu berada dalam bayangan.
"Mestinya dengan Rumah Belajar, sekolah-sekolah tidak perlu lagi membayar platform pendidikan berbayar. Yang terjadi sekarang kan Rumah Belajar kalah pamor dengan platform berbayar," tandasnya.
Indra Charismiadji menyoroti platform Rumah Belajar, pendidikan gratis milik Kemendikbud, yang mestinya dioptimalkan di masa pandemic virus corona COVID-19.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN