Indra Charismiadji Sesalkan Pendidikan Informal dan Nonformal Tak Masuk Cetak Biru Kemendikbudristek
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat dan praktisi pendidikan Indra Charismiadji menilai kebijakan pemerintah terkesan menyepelekan pendidikan informal dan nonformal.
Hal itu tampak dari tidak masuknya kedua model pendidikan tersebut dalam cetak biru Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
"Aneh sekali. Kalau memang dua hal ini (pendidikan informal dan nonformal, red) hilang di cetak biru, dampaknya kayak apa ke pendidikan?," ujar Indra di Jakarta, Kamis (6/5).
Dia mengulas falsafah Ki Hajar Dewantara yang mengatakan bahwa ekosistem pendidikan yang baik itu terdiri dari tiga sentra pendidikan yakni sekolah, rumah, dan masyarakat.
Menurut Indra, desain pendidikan informal adalah pendidikan rumah. Pendidikan formal adalah sekolah, sedangkan pendidikan nonformal adalah masyarakat.
"Jadi, secara desain sekarang sudah bagus," ucapnya.
Sayangnya, kata Indra, pendidikan nonformal yang tersedia kebanyakan menjadi bimbel sehingga lebih kuat pendidikan formal.
Sementara pendidikan informal hampir tidak terdengar di rumah-rumah orang indonesia. Belum ada yang namanya rumah dijadikan tempat belajar.
Indra Charismiadji mengkritisi Kemendikbudristek yang tidak menjalankan falsafah Ki Hajar Dewantara.
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah
- Literasi Finansial Bisa Diterapkan Melalui Ekstrakurikuler maupun P5
- Literasi Finansial Dalam Kurikulum Merdeka Penting Diterapkan Sejak Usia Dini
- Satu Dekade, Kemendikbudristek Sebut Pembangunan Pendidikan Makin Berdampak & Bermanfaat