Indra Sjafri Fokus Benahi Pertahanan
JAKARTA - Skema serangan dari sisi sayap dilanjutkan dengan crossing mendatar. Mungkin itu yang paling sering mengawali kejadian gol-gol lawan dalam setiap kali laga timnas Indonesia U-19. Baik ketika pertandingan menghadapi Atletico Madrid B (16/9) ataupun Valencia B Mestalla (18/9).
Puncaknya adalah bagaimana skema yang sama itu menusuk gawang Ravi Murdianto, saat laga di Ciudad Deportiva de Paterna Valencia, Valencia, Kamis malam lalu (18/9). Diawali penetrasi dari sayap kiri Valencia B Alain Ebwelle yang merangsek sisi kanan pertahanan Garuda Jaya, dari skema itu langsung dilanjutkan crossing mendatar yang diakhiri Castillejo dengan gol.
Skema itu tak berbeda jauh dengan gol yang dicetak Ian Gonzales dari Atletico. Walaupun dari sisi hasil akhir pertandingan melawan Valencia B kemarin malam tetap mampu menahan imbang 1-1, tapi mudahnya kebobolan dengan proses yang sama itu menjadi satu pelajaran terbesar bagi Evan Dimas Darmono dkk.
Pelatih Indra Sjafri mengaku masih mencari cara supaya dari sisi kelemahan itu bisa dihapus anak asuhnya. Baik itu dari kekuatan lini pertahanan atau cover sejak dari lini tengah.
"Mudah sekali gol dengan skema yang sama tercipta. Ini kesalahan dari pemain belakang, ini yang terus menjadi pekerjaan rumah kami," ujarnya.
Indra pantas harus pusing memikirkan solusi itu. Karena, apabila dilihat kembali kuartet pemain di lini pertahanannya berbeda ketimbang laga sebelumnya. Termasuk di sisi kiri pertahanan yang tidak lagi memasang Muhammad Fatchu Rochman, melainkan memasukkan nama Ricki Fajrin di dalamnya.
Hanya, untuk urusan itu, Indra tidak menganggapnya sebagai sebuah persoalan besar. Sebab, di masa-masa seperti ini, dirinya memang perlu mencoba nama baru untuk masuk ke dalam skuad regulernya. Sejak awal sebelum pertandingan kontra Valencia, dirinya sudah berniat melakukan rotasi pemain.
Untuk pertandingan berikutnya, timnas U-19 akan menghadapi Barcelona B, 24 Oktober nanti. Untuk sampai ke laga tersebut, masih ada waktu hampir sepekan bagi mereka untuk melakukan persiapan. Nah, selama itulah Indra bakal mencoba memperkuat lini pertahanannya untuk mereduksi kesalahan seperti sebelumnya.
"Dari game pertama dan game kedua kami sudah banyak melakukan adaptasi gaya permainan di Spanyol. Makanya, untuk pertandingan ketiga melawan Barcelona nanti, tidak ada hal lain yang harus dikejar anak-anak, selain bermain dengan maksimal dan mendapatkan permainan yang lebih baik lagi," tegasnya. (ren/ko)
JAKARTA - Skema serangan dari sisi sayap dilanjutkan dengan crossing mendatar. Mungkin itu yang paling sering mengawali kejadian gol-gol lawan dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Liga Champions: Bayern Muenchen Menang Tipis atas PSG, Kim Min-jae jadi Pahlawan Kemenangan
- Liga Champions: Panggung Tim Tamu Menghancurkan Tuan Rumah
- Liga Champions: Puasa Manchester City Berlanjut
- Pesan Menpora Dito kepada PBSI di Bawah Kepemimpinan Fadil Imran
- PBSI Beberkan Target di Indonesia Masters 2025, Sektor Mana Jadi Andalan?
- Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025: Mengintip Peran Vital Tenaga Medis