Industri Asuransi Lirik Bancassurance
Senin, 23 Juni 2008 – 11:55 WIB
JAKARTA – Selain direct marketing, para pemain di industri asuransi terus menyasar berbagai pengembangan bisnis untuk memacu pertumbuhan di industri tersebut. Salah satu cara yang digenjot adalah dengan bisnis bancassurance alias menjalin kerja sana dengan industri perbankan. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Eddy Berutu mengatakan, pertumbuhan pesat asuransi jiwa hingga menembus dua digit pada tahun lalu itu memang tidak terlepas dari kelihaian para pemain di dalamnya untuk terus bermitra dengan sejumlah bank. ”Cara tersebut akan membuat penetrasi produk-produk asuransi ke masyarakat semakin cepat,” ujarnya di Jakarta Sabtu (21/6). ”Tidak hanya itu, perusahaan asuransi akan semakin mudah mengklasifikasikan sasaran nasabahnya,” tuturnya. Sebab, nasabah industri perbankan biasanya sudah tersegmentasi. Misalnya, nasabah kelas premium hingga level di bawahnya. Jenis-jenis bank biasanya juga sudah merepresentasikan latar belakang nasabahnya. Misalnya, jelas dia, bank-bank asing identik dengan nasabah kelas premium. ”Sasaran dari produk-produk asuransi bisa disesuaikan dengan nasabah di bank-bank yang akan diajak bermitra,” terangnya. Hal senada diungkapkan Direktur Corporate Marketing and Communications PT Prudential Life Assurance Nini Sumohandoyo. Dia menjelaskan, perolehan premi Prudential lewat bancassurance tumbuh di atas 472 persen pada awal kuartal pertama tahun ini. Hal tersebut, jelas dia, menjadi bukti bahwa konsep pemasaran lewat bank sangat efektif.
Menurut Eddy, dengan memainkan bisnis bancassurance, industri asuransi akan lebih mudah mencari konsumen. Sebab, pasarnya sudah jelas. Yaitu, nasabah di bank-bank yang diajak bekerja sama.
Baca Juga:
Hal senada diungkapkan Presdir PT Sun Life Financial Indonesia Chris Lossin. Perusahaan asuransi yang berbasis di Kanada itu terus mengembangkan ekspansinya dengan cara bancassurance, selain tentu lewat direct marketing dengan cara terus menambah agen.
Menurut Chris, kesadaran masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan produk-produk perbankan tidak lagi bersifat konvensional seperti dulu, yaitu hanya untuk keperluan menabung. ”Kebutuhan masyarakat terhadap produk perbankan dan sekaligus sebagai sarana proteksi diri semakin meningkat. Itu sebabnya kerja sama pemasaran antara bank dan perusahaan asuransi semakin marak,” ujarnya. Sun Life Jumat pekan lalu baru saja meluncurkan produk asuransi kesehatan bekerja sama dengan sebuah bank pelat merah.
Baca Juga:
Produk bancassurance, kata dia, memang telah menjadi semacam tren dalam perkembangan industri. ”Direct marketing penting, tapi menjalin mitra dengan bank akan semakin mempercepat pertumbuhan industri asuransi,” ujarnya. Sejumlah bank yang telah digandeng perusahaan asuransi asal Inggris itu, antara lain, adalah Standard Chartered Bank, Bank Danamon, dan Citibank.
JAKARTA – Selain direct marketing, para pemain di industri asuransi terus menyasar berbagai pengembangan bisnis untuk memacu pertumbuhan
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Stabil Hari Ini 23 Desember, Berikut Daftarnya
- Hingga Kuartal III 2024, Pembiayaan Keuangan Berkelanjutan BSI Tembus Rp 62,5 Triliun
- Paket Insentif Ekonomi dari Pemerintah Jadi Angin Segar bagi Industri Otomotif
- PNM Mekaar Dorong Peran Ibu sebagai Penggerak Ekonomi Keluarga
- Mitos atau Fakta 94 Persen Warga Jabodetabek Pernah Beli Frozen Food, Ninja Xpress Ungkap Faktanya
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis